BPS : Tarif Baru Taksi Online Bisa Dorong Inflasi Bulan Ini  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 3 April 2017 16:24 WIB

Ilustrasi Taksi Online. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, mengatakan penerapan tarif baru untuk transportasi berbasis aplikasi online (taksi online) dan taksi konvensional kemungkinan akan memberikan kontribusi terhadap inflasi pada April 2017. Menurut dia, mengacu pada penerapan perubahan Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016, guna meningkatkan kesetaraan dalam persaingan usaha, maka pemerintah mengatur tarif yang dikenakan kepada pelanggan, agar kedua bisnis transportasi tersebut tetap hidup dan bersaing secara sehat.

“Mungkin akan berpengaruh ya. Karena harganya akan lebih tinggi, tetapi lebih adil,” kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 3 April 2017.

Meski demikian, Suhariyanto belum dapat memperkirakan kontribusi tarif itu terhadap inflasi. Sebab untuk melihat dampak penerapan tarif baru taksi online perlu dilihat melalui hasil penerapan tarif dari beberapa kelompok moda transportasi, baik taksi konvensional maupun taksi online. “Seberapa pengaruhnya, belum bisa kita lihat. Ini akan tercermin di kelompok transportasi,” kata dia.

Baca : Menteri Budi Karya Perintahkan Subsidi Angkutan Mudik Ditambah

Hari ini BPS mengumumkan sepanjang Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,22. Suhariyanto mengatakan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen.

Secara tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) Indonesia masih mengalami inflasi sebesar 1,19 persen, sedangkan jika dibandingkan pada Maret 2015, terjadi inflasi sebesar 3,16 persen.

Adapun untuk sektor Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sepanjang Maret 2017 justru mengalami deflasi 0,13 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 127,37 pada Maret 2017. Dari empat sub kelompok pada sektor ini, sebanyak 1 sub kelompok mengalami deflasi yakni kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,91 persen.

Baca : Budi Karya Minta Ada Stasiun Kereta di Bandara Adi Soemarmo

Dua sub kelompok lainnya mengalami inflasi yakni kelompok transportasi sebesar 0,09 persen dan kelompok sarana dan penunjang transportasi sebesar 0,18 persen. Sedangkan sektor yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok jasa keuangan. Secara keseluruhan, kelompok ini pada Maret memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas dominan yang memberikan andil deflasi yakni tarif ponsel sebesar 0,04 persen dan tarif angakutan udara sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi yaitu bensin sebesar 0,01 persen.

DESTRIANITA

BPS

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

25 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

27 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

28 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya