Sejumlah pengunjung menghadiri acara penutupan perdagangan IHSG bulan Januari di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 31 Januari 2017. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat, mengatakan ada 22 perusahaan yang berencana menawarkan saham perdananya (Intial Public Offering/IPO) di BEI tahun ini. "Jumlahnya bertambah terus," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017.
Samsul mengatakan perusahaan menggunakan laporan keuangan Desember 2016 untuk IPO. Ke-22 perusahaan itu diperkirakan melakukan IPO di semester I tahun ini. Saat ini mereka masih mengurus izin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika perusahaan belum mendapat restu OJK hingga semester I berakhir, IPO baru bisa dilakukan di semester berikutnya.
Menurut Samsul, perusahaan yang akan IPO tahun ini berasal dari sektor yang beragam. "Ada sektor properti, perhubungan, ritel, macam-macam," kata dia.
Sebelumnya, 9 anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga dikabarkan IPO tahun ini. Namun Samsul mengatakan belum satu pun perusahaan yang menyetorkan dokumen mereka untuk mendaftar. "Mungkin butuh waktu untuk mempersiapkan," kata dia.
BEI menargetkan 35 emiten baru tahun ini. Tahun lalu, jumlah emiten baru yang melantai di BEI sebanyak 16 emiten dari target 35 emiten.
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.