Perbaiki Peringkat Kemudahan Berbisnis, Ini Langkah Sri Mulyani

Kamis, 30 Maret 2017 06:20 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Periode I program pengampunan pajak harta terdeklarasi mencapai Rp3.826,81 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan berfokus memperbaiki indikator kemudahan berbisnis dengan melakukan reformasi pada pelayanan bea cukai dan pajak. "Kalau yang ada di Kemenkeu ada dua, yaitu bea cukai dan pajak. Transfer of cross border dan ease to pay tax," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2017.

Meskipun ada perbaikan yang telah dilakukan pada kebijakan maupun administrasi di perpajakan dan bea cukai, namun Sri Mulyani menyatakan pihaknya akan terus melakukan perbaikan lagi. "Kami akan mencoba lebih radikal lagi," tuturnya.

Perbaikan itu, kata Sri Mulyani, akan dilakukan dengan mencontoh praktek terbaik yang dilakukan negara lain, misalnya pembayaran pajak secara online melalui ATM dan menggunakan e-payment. "Kalau pajak yang terbaik di Korea Selatan. Saya akan lihat seperti apa di Korea Selatan. Masa kita tidak bisa, sih," ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tidak ingin menjelaskan perbaikan yang telah dilakukan secara rinci ke media. "Nanti ketahuan sama negara-negara lain. Nanti kita rugi, karena semua bergerak," kata Darmin.

Dalam pengantar rapat terbatas itu, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia masuk dalam kategori top reformer pada laporan Ease of Doing Business (EODB). Upaya ini dilakukan pada pelayanan bea cukai dan EODB.

Namun Jokowi ingin ada reformasi yang lebih cepat lagi sehingga Indonesia bisa masuk dalam 40 besar EODB. "Saat ini Indonesia sudah dikategorikan sebagai top reformer pada laporan EODB 2017. Namun kami perlu tunjukkan bahwa Indonesia mampu melakukan reformasi yang lebih cepat lagi dalam kemudahan berusaha dan berinvestasi," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan peringkat EODB pada 2016 naik 15 peringkat dari sebelumnya 106 ke peringkat 91. Namun Jokowi mengingatkan target yang ditetapkannya adalah Indonesia masuk dalam peringkat 40 besar. Untuk itu dia minta seluruh menteri dan kepala lembaga untuk fokus melakukan percepatan akselerasi peningkatan peringkat EODB.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

1 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya