Menteri Pertanian Ancam Cabut Izin Importir Lamban

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 28 Maret 2017 17:02 WIB

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman meninjau lokasi pasar murah importir daging PT Indoguna Utama di Polsek duren sawit, Jakarta, 17 Juni 2016. Daging tersebut merupakan daging impor beku asal Australia berjenis 95 CL. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa Pemerintah RI akan mencabut izin bagi importir daging sapi yang lamban melaksanakan tugasnya untuk menjaga pasokan dan menstabilkan harga komoditas itu menjelang hingga sesudah bulan Ramadhan.

"Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan bersepakat akan mencabut izin para importir yang telah mendapatkan rekomendasi impor, jika mereka lamban," catatnya melalui siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Selasa, 28 Maret 2017.

Ia mengemukakan untuk menjaga stok daging sapi sebelum hingga sesudah bulan Ramadhan, maka Kementan dan Kemendag telah menyepakati beberapa langkah strategis.

Salah satu langkah yang bakal diterapkan dua kementerian itu, menurut dia, mencabut izin bagi importir yang tidak tepat waktu dan masuk daftar hitam (blacklist) terkait impor sapi bakalan. Kemudian, khusus untuk impor daging beku dievaluasi, bagi importir yang realisasi rendah dibawah 20 persen juga dicabut izinnya, kecuali importir pemula diberi kesempatan secara terbatas.

Simak:
Tol Bali Mandara Tutup Saat Nyepi
Awal Pekan, Kurs Rupiah Menguat 17 Poin
Bonus Demografi, Pendapatan per Kapita Bisa Tembus Rp 390 juta


"Selain itu, bagi perusahaan yang realisasi impor nol langsung dicabut izinnya. Dengan upaya ini, kami pastikan stok daging sapi terus tersedia sehingga tidak terjadi gelojak kekurangan stok daging sapi," ujarnya.

Ia mengemukakan pasokan daging sapi saat ini yang dimiliki pemerintah mencapai 40.000 to, dan di masa depan akan menambah lagi stok tersebut sehingga mencapai 50.000 ton.

Sementara itu, dikemukakannya, kebutuhan daging sapi untuk bulan Ramadhan hanya 30.000 ton, sehingga pasokan yang dimiliki pemerintah sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan.

"Soal harga maksimal Rp80.000 per kilogram, bahkan ada yang jual Rp70.000 hingga Rp75.000, yang terpenting tidak boleh ada yang jual melebihi Rp80.000 per kilogram," jelasnya.

Selain mencabut izin para importir yang lamban mewujudkan tuigasnya, Kemendag akan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan mengenai wajib lapor para distributor untuk melaporkan data pasokan di masing-masing gudang yang dimiliki.

Pasokan pangan, termasuk daging sapi, yang ada di gudang distributor tersebut merupakan stok yang setiap saat siap dijual ke pasar untuk menetralisir harga karena ada penimbunan dan upaya-upaya spekulasi permainan harga pangan, demikian Amran Sulaiman.

ANTARA

Berita terkait

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

48 hari lalu

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

Sejumlah pedagang di Pasal Pamerah, Jakarta Barat, menyebutkan harga daging sapi naik di hari pertama di bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Mau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi

17 Juni 2023

Mau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi

Chef membagi tips memilih bagian daging sapi seperti sirloin atau tenderloin untuk memasak steak di rumah. Ketahui juga merek daging.

Baca Selengkapnya

Kenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk

10 Juli 2022

Kenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk

Daging sapi giling dapat ditemukan di berbagai supermarket atau toko terdekat, namun tak jarang juga banyak daging yang tidak fresh atau sudah busuk.

Baca Selengkapnya

Stok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo

24 April 2022

Stok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo

Harga daging sapi segar akhir pekan ini bergerak naik lagi di pasar Sumatera Utara atau Rp140. 000- Rp160. 000 per kg.

Baca Selengkapnya

Ketua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang

1 Maret 2022

Ketua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang

Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak hulu karena persaingan dengan Cina dan Vietnam.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil

7 Mei 2021

Pengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan impor sapi bakalan dari Australia menurun sejak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Impor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi

7 Mei 2021

Impor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi

Oke Nurwan mengatakan harga daging sapi impor dari Australia terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020..

Baca Selengkapnya

420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap

3 Mei 2021

420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap

PT RNI dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah

23 Februari 2021

Susi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah

Susi Pudjiastuti heran harga daging sapi di Vietnam bisa lebih murah dibanding di Indonesia padahal sama-sama impor dari Australia.

Baca Selengkapnya

IA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI

6 Juli 2020

IA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI

Australia bisa mengekspor 575.000 sapi ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk seiring diimplementasikannya IA-CEPA.

Baca Selengkapnya