Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah

image-gnews
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi narasumber saat acara diskusi
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi narasumber saat acara diskusi "Ngopi Bareng Presiden PKS" di DPP PKS, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. Diskusi ini mengangkat tema "Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan".TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, blak-blakan pertanyakan napas perdagangan Indonesia yang menurut pengamatannya memiliki keambiguan yang tidak masuk akal.

Susi Pudjiastuti melontarkan pertanyaan itu kepada Menteri Perdagangan yang baru Muhammad Lutfi dalam program acara Susi Cek Ombak yang dipandunya bersama co-host Komika Kiky Saputri, di stasiun televisi swasta Metro TV yang tayang Rabu malam, 17 Februari 2021 lalu.

Susi Pudjiastuti menceritakan pengalamannya sebagai stakeholder petani garam di Indonesia, ia melihat terkadang kontrol perdagangan atas kuota impor sering kali kurang tegas dalam pelaksanaan aturannya, sehingga menyebabkan petani garam saat panen harganya malah jatuh di tingkat petani.

Permasalahan anjloknya harga garam di tingkat petani ini sudah menjadi perhatian Susi Pudjiastuti, bahkan ketika dirinya masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Persoalan harga jatuh itu adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya," kata Susi saat memaparkan pencapaian program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan semester I di kantornya, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019 silam.

Dalam wawancara bersama Mendag Muhammad Lutfi tersebut, Doktor Honoris Causa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini juga menceritakan pengalamannya saat Menteri Agriculture-nya Vietnam berkunjung ke Indonesia.

Susi Pudjiastuti mengajak tamu dari Vietnam itu jalan-jalan ke Natuna, “Kita cerita banyak hal termasuk (impor) daging sapi, saya tanya Vietnam impor dari mana? Dari Australia, katanya,” tutur perempuan yang dikenal tegas ini.

Susi Pudjiastuti juga menanyakan kepada tamu kenegaraannya itu tentang harga jual paling mahal daging sapi impor yang juga sama-sama Indonesia dan Vietnam pasok dari Australia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Susi Pudjiastuti terkejut saat mengetahui harga tersebut yang lebih murah dibanding harga pasaran di Indonesia. Ia mempertanyakan apakah alasan jarak bisa mempengaruhi harga yang jika dilihat secara kasat mata bahkan Indonesia bahkan lebih dekat dengan Australia.

“Kenapa Vietnam murah, Indonesia mahal? Apakah itu tidak mungkin tidak ada permainan sehingga harga tetap mahal? Karena hukum dagang, permintaan turun mestinya harganya turun,” kata Susi Pudjiastuti.

Menanggapi pertanyaan tersebut Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan bahwa pihaknya mengakui permasalahan perdagangan Indonesia memang problematik dan harus diselesaikan.

Menteri Muhammad Lutfi juga mengatakan bahwa penyebab harga daging sapi impor lebih murah di Vietnam lantaran hal ini sudah terjadi puluhan tahun. “InsyaAllah saya rapikan, jadi pembeli dan penjual mendapatkan manfaat keuntungan yang wajar,” tuturnya.

Kepada Susi Pudjiastuti, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menambahkan yang terpenting masyarakat Indonesia tidak dirugikan karena harga daging sapi impor yang lebih mahal dibanding negara lain.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga:  Seloroh Susi Pudjiastuti soal Bakal Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

14 jam lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.


75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

16 jam lalu

Acara
75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB


Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

18 jam lalu

Gamelan Bali dari Persatuan Pelajar Indonesia Australia University of New South Wales meramaikan Pasar Malam Indonesia, Rabu (20/4). Foto: KJRI Sydney.
Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.


Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

22 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean. bcpurwakarta.beacukai.go.id
Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.


Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.


Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

1 hari lalu

Taman Nasional Cuc Phuong Vietnam (ninhbinhtouristcenter.com)
Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.


Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.


Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

2 hari lalu

Pengusaha Keberatan atas Pembatasan Produk Impor
Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.