TEMPO.CO, Jakarta - Penataan penambangan minyak ilegal yang berada di konsesi PT Pertamina EP memasuki tahap akhir. Pelaksana tugas harian Direktur Utama Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, memastikan bulan depan tidak ada lagi warga sekitar yang menambang minyak tanpa izin.
"April ini kami menargetkan sudah tidak ada sumur ilegal. Kami ada kesepakatan dengan penambang untuk mengalihkan pekerjaannya," ujar Nanang di kantor pusat Pertamina, kemarin.
Baca: Kilang-kilang Rusak, PT Pertamina Tekor Rp 1 Triliun
Terdapat 104 sumur minyak ilegal di Asset 2, Sumatera Selatan. Sebanyak 81 sumur berada di Mangunjaya, sisanya berada di Keluang, Musi Banyuasin sebanyak 23 sumur.
Pertamina menyebut penambangan ilegal terjadi sejak 2011. Akibat aktivitas tersebut, perusahaan kehilangan produksi hingga 1.500 barel per hari. Angka tersebut justru jauh lebih besar daripada produksi minyak Pertamina EP di Mangunjaya sebesar 400 barel per hari.
Nanang mengklaim telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencegah penambangan ilegal terulang. Pasalnya, penambang kerap mengindahkan aspek keselamatan kerja. Terakhir, penambangan ilegal di Sumatera Selatan pernah memakan 18 korban luka-luka ketika mesin pompa meledak dan mengakibatkan kebakaran besar pada awal tahun lalu.
Baca: Pertamina EP Targetkan Produksi Migas 264 Ribu BOEPD
Nanang berjanji bakal memperbaiki lingkungan di sekitar sumur yang tercemar akibat penambangan ilegal. Pertamina EP juga berpeluang memproduksi sumur tersebut. Namun, untuk sampai ke tahap produksi, dibutuhkan kajian lebih mendalam. "Kami evaluasi. Yang masih punya nilai ekonomi tinggi bisa dipakai."
Penambahan produksi, kata Nanang, diperlukan untuk menambah portofolio migas perusahaan. Tahun ini perusahaan menargetkan produksi minyak sebesar 85 ribu barel per hari (bph) dan gasnya sebanyak 1.041 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Tahun lalu produksi minyak perseroan hanya 83,6 ribu bph atau di bawah target sebesar 85 ribu bph. Realisasi minyak siap jual juga hanya 83,1 ribu barel per hari, tipis di bawah target sebesar 84,6 ribu barel per hari.
Nasib yang sama juga ditorehkan produksi gas tahun lalu sebesar 989 MMSCFD. Padahal targetnya 1.020 MMSCFD. Target penjualan gas tahun lalu sebesar 790 MMSCFD. Sedangkan realisasinya meleset hanya sebanyak 768 MMSCFD.
ROBBY IRFANY
Berita terkait
Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek
36 hari lalu
PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.
Baca SelengkapnyaDeretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi
40 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Baca SelengkapnyaPerdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi
1 Februari 2024
Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.
Baca Selengkapnya5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023
7 Oktober 2023
5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya
17 September 2023
AMDAL adalah sebuah kajian tentang dampak lingkungan yang muncul karena aktivitas bisnis. Berikut ini tujuan AMDAL dan manfaatnya.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina
14 September 2023
Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?
5 Juli 2023
PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaTambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen
30 Juni 2023
PT Merdeka Battery Materials, Tbk atau MBMA sepakat menambah direksi dan mengangkat Andre Phillip Starkey sebagai direktur.
Baca SelengkapnyaSkandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara
3 April 2023
Pihak berwenang Venezuela telah menahan sembilan pejabat dari konglomerat logam milik negara Corporacion Venezolana de Guayana (CVG) dalam penyelidikan korupsi.
Baca Selengkapnya