Sri Mulyani Tanggapi Ramalan Bank Dunia Soal Ekonomi RI  

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 22 Maret 2017 17:18 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kantor Presiden, Jakarta, 1 Februari 2017. ADB mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah menempuh kebijakan ekonomi di tengah ketidakpastian keuangan global. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengomentari prediksi Bank Dunia bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen tahun ini. Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan berbagai kebijakan yang akan ditempuh.

"Komentar saya, 5,2 persen adalah sesuatu yang bisa dicapai. Pemerintah akan terus melakukan upaya dengan seluruh kebijakan dan instrumen yang ada agar momentum bisa terus terealisasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2017.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Mampu Menjaga Pertumbuhan...

Sri Mulyani berharap sumber pertumbuhan dari konsumsi masyarakat tetap terjaga. Dia menargetkan konsumsi bisa tumbuh 5 persen tahun ini. Dia juga berharap pertumbuhan investasi mencapai 6 persen pada 2017. "Kalau itu dilakukan dengan belanja pemerintah yang lebih baik tahun ini, permintaan domestik akan lebih kuat."

Hari ini, Bank Dunia mengumumkan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia memperkirakan produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia akan tumbuh 5,2 persen pada 2017. Angka tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mencapai 5,02 persen.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo Chaves, menjelaskan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang meningkat. Tumbuhnya konsumsi masyarakat terjadi karena rupiah stabil, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen.

Baca: Tahun Depan Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 6 Persen

Rodrigo juga mengatakan upah riil lebih tinggi dan angka pengangguran terus turun. Hal tersebut mendukung peningkatan daya beli konsumen. Pertumbuhan investasi swasta pun diperkirakan meningkat dengan pulihnya harga komoditas. Naiknya harga komoditas akan mengurangi risiko fiskal dan meningkatkan belanja pemerintah.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

54 menit lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

8 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

9 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya