ADB Catat Kebutuhan Investasi di Asia Capai US$ 26 Triliun  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 21 Maret 2017 12:45 WIB

Bambang Susantono. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) mencatat kebutuhan investasi di kawasan Asia dengan perkembangan ekonomi pesat mencapai US$ 26 triliun (sekitar Rp 346.138 triliun) selama 15 tahun atau periode 2016-2030. Jumlah itu setara dengan US$ 1,7 triliun (sekitar Rp 22.632 triliun) setiap tahun.

"Penggunaannya untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi, mengatasi kemiskinan, hingga menanggapi perubahan iklim," ujar Vice President ADB Bambang Susantono di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.

Adapun estimasi kebutuhan investasi itu sudah mencakup perhitungan biaya mitigasi atau pencegahan dan adaptasi perubahan iklim yang terjadi. Bambang berujar, jika aspek tersebut dikeluarkan, kebutuhan investasi Asia hanya US$ 22,6 triliun atau US$ 1,5 triliun setiap tahun.

Baca: ADB: Biaya Infrastruktur di Asia Bisa Melebihi US$ 22,6 T

Menurut Bambang, pertumbuhan populasi penduduk di Asia juga perlu menjadi perhatian khusus. Salah satu cara yang harus dilakukan untuk menarik investasi ke Asia adalah mereformasi regulasi dan kelembagaan.

Sehingga investasi, khususnya di bidang infrastruktur, akan lebih menarik minat investor swasta serta menghasilkan beragam proyek pembangunan yang mengedepankan kerja sama publik swasta (KPS).

"Sejumlah negara perlu mereformasi kebijakan terkait dengan KPS," kata dia. Kebijakan itu termasuk aturan perundangan tentang KPS, menetapkan mekanisme penyelesaian sengketa, hingga mendirikan unit kerja independen untuk mengelola KPS.

Selanjutnya, Bambang menuturkan pendalaman pasar modal di negara-negara Asia juga dibutuhkan untuk optimalisasi penyaluran dana modal dalam jumlah besar. "Sehingga negara tersebut lebih produktif," ucapnya.

Baca: ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen pada 2017

Jika dilihat secara keseluruhan, Asia Timur mengambil porsi hingga 61 persen dari total kebutuhan investasi yang telah disesuaikan dengan perubahan iklim hingga 2030 mendatang.

Namun, berdasarkan persentase terhadap produk domestik bruto (PDB), sub kawasan Asia Pasifik mengambil porsi terbesar, yaitu 91 persen, dari total PDB. Kemudian diikuti Asia Timur 52 persen, Asia Selatan 8,8 persen, Asia Tengah 7,8 persen, dan Asia Tenggara 5,7 persen.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo menuturkan pemerintah Indonesia hingga kini terus melaksanakan reformasi pembangunan. Di antaranya dengan mengembangkan berbagai produk infrastruktur yang dibutuhkan publik.

"Kita bangun infrastruktur yang berdampak besar untuk menekan ketimpangan ekonomi," kata dia dalam kesempatan yang sama.

Baca: ADB Siap Perbanyak Investasi Infrastruktur di Indonesia

Di antaranya dengan memangkas subsidi untuk sektor nonproduktif dan mengalihkannya untuk sektor produktif, seperti pembangunan jalan dan bandar udara. Seluruh ide pembangunan itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Terkait dengan skema pendanaan untuk pembangunan infrastruktur itu, Lukita menjelaskan, pemerintah telah menerapkan skema publik private partnership (PPP) hingga pembiayaan investasi non-anggaran (PINA) pemerintah. "Dengan skema pendanaan tersebut, kami berharap target pembangunan hingga 2019 mendatang dapat terwujud," ucapnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

1 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Bahlil Siapkan Lahan untuk Investasi Sukanto Tanoto di IKN

2 hari lalu

Bahlil Siapkan Lahan untuk Investasi Sukanto Tanoto di IKN

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim siapkan lahan untuk investasi pengusaha Indonesia Sukanto Tanoto di IKN.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya