Pansel OJK Tekankan Integritas Kandidat

Reporter

Senin, 13 Maret 2017 20:44 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sri Mulyani, mengatakan timnya meluangkan banyak waktu untuk mengecek integritas kandidat. Pansel memeriksa rekam jejak kandidat, bahkan sebelum mereka ekerja pada bidangnya saat ini.

Sri Mulyani mengatakan industri keuangan sangat penting dan strategis, terutama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Maka pemilihan Dewan Komisioner OJK seharusnya melalui proses yang seteliti dan sekredibel mungkin," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 13 Maret 2017. Nilai aset industri tersebut per Desember 2016 mencapai Rp 16 ribu triliun termasuk kapitalisasi pasar.

Baca: Pansel OJK Umumkan 21 Nama Kandidat yang Lolos Seleksi Tahap IV

Hari ini pansel telah mengumumkan 21 nama kandidat yang lolos seleksi tahap akhir. Daftar nama tersebut sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Presiden akan memilih masing-masing dua nama untuk tujuh jabatan Dewan Komisioner OJK dalam waktu paling lama 12 hari.

Setelah itu, nama-nama tersebut akan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dipilih. DPR akan kembali menyeleksi nama tersebut maksimal 45 hari atau hingga 6 Juni 2017. DPR akan melaporkan hasilnya kepada Presiden dalam waktu maksimal lima hari kerja atau hingga 12 Juni.

Simak: Pansel OJK Mulai Gelar Seleksi Tahap Wawancara

Presiden kemudian akan menetapkan nama anggota Dewan Komisioner OJK terpilih paling lama 26 hari kerja atau hingga 18 Juli setelah menerima laporan DPR. Pelantikan anggota Dewan Komisioner OJK yang baru dijadwalkan pada 20 Juli 2017.

Sri Mulyani memaparkan, integritas kandidat digali melalui berbagai macam cara. Salah satunya, melalui informasi mendetil dari lembaga berwenang seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Kejaksaan Agung. Masukan masyarakat pun turut membantu pemilihan kandidat.

Simak: Pansel OJK Minta KPK Telusuri Calon Komisioner

Berkat dukungan informasi dari lembaga tersebut, banyak kandidat disingkirkan dari bursa pemilihan. Sri mengatakan beberapa calon tak lolos karena tidak direkomendasikan KPK. Sebagian lainnya tak lolos karena PPATK menangkap transaksi tidak biasa dalam rekeningnya. Selain itu, beberapa kandidat yang tidak lolos karena masalah hukum yang sudah inkrah. "Ada juga yang tidak lolos fit and proper test di OJK dan BI," kata Sri Mulyani.

Dampak dari seleksi ketat tersebut adalah pansel kekurangan pilihan. Calon anggota yang lolos tes sedikit jumlahnya. "Seharusnya kami punya banyak pilihan," kata Sri Mulyani.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya