Gandeng Kementerian Keuangan, KPPU Berantas Kartel Pangan  

Reporter

Jumat, 3 Maret 2017 15:17 WIB

Syarkawi Rauf, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). TEMPO/Ratih Purnama.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bakal berfokus dalam pemberantasan praktek kartel komoditas pangan di Indonesia. Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan fokus ini untuk meningkatkan peran dalam pemberantasan praktek kartel komoditas pangan melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan.


Baca : Pelaku Diduga Kartel Daging Sapi Bakal Kena Pajak Tinggi - Tempo.co


"Kami nanti akan fokus pada komoditas pangan strategis yang selama ini harganya berfluktuasi, misalnya daging sapi, ayam, gula serta komoditas pangan lainnya," kata Syarkawi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 3 Maret 2017.


Baca : Kartel Sapi, KPPU Sudah Lama Mengendus Kasus Ini

Syarkawi mengatakan kerja sama KPPU dan Kementerian Keuangan mencakup pertukaran informasi dan data terkait perpajakan dan bea cukai. Ia berharap kerja sama ini memperkecil celah bagi importir atau pelaku usaha untuk mempermainkan harga komoditas pangan di pasar domestik.

Jika berhasil, kata Syarkawi, ini bakal mendorong persaingan usaha yang sehat antar-pelaku usaha, dan membuat harga-harga barang pangan lebih terjangkau. "Negara tidak boleh kalah dengan pelaku-pelaku kartel, kami harapkan harga pangan yang memang seharusnya wajar bisa stabil dan bisa dinikmati konsumen," ujar Syarkawi.

Baca: Putusan Kartel Skutik, Honda Tunggu Majelis KPPU

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku selama ini geram dengan importir yang mempermainkan harga di pasar. Sebab, dalam kurun waktu 2013- 2016, pajak penghasilan (PPh) importir komoditas pangan selalu menurun, sementara volume impor terus beranjak naik.

Ia mencontohkan impor daging sapi beku pada 2016 naik 247 persen menjadi 155.070 ton dibandingkan pada 2015. Kenaikan impor juga terjadi untuk jenis daging sapi segar dan jeroan.

Ia menyayangkan penurunan PPh importir komoditas pangan yang terjadi di tengah melonjaknya harga bahan pokok, meskipun pemerintah telah mengintervensi pasar. "Kerja sama ini diharapkan bisa menciptakan struktur usaha yang lebih efesien agar bisa menurunkan harga komoditas pokok," ujar Sri.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita optimistis kerja sama ini mampu menekan praktek kartel yang diduga mendorong melonjaknya harga pangan. "Cukup sudah untuk keuntungan yang berlebihan, apalagi keuntungan ini tidak pula dilaporkan ke pajak," kata Enggartiasto.

ARKHELAUS W.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

17 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

1 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya