Jonan Minta Investor EBT Tak Tunggu Insentif  

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 16:01 WIB

Sebuah kincir angin milik salah satu peserta Kompetisi Kincir Angin Indonesia 2013 beridiri di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, (1/12). Kompetisi ini diikuti 31 tim dari puluhan perguruan tinggi se-Indonesia untuk mendukung penggembangan teknologi energi alternatif terbarukan. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian insentif bagi investor yang ingin mengembangkan energi baru terbarukan atau EBT tidak terlalu dibutuhkan saat ini. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, investor atau produsen lebih baik fokus membangun terlebih dahulu, karena risiko bisnis dimanapun pasti tetap ada. "Lihat saja bisnis maskapai, itu net marginnya setelah kena pajak cuma dua sampai tiga persen, tapi tetap jalan kok," ujar Jonan dalam acara dialog energi di Jakarta, Kamis, 2 Maret 2017.

Baca: Pemerintah Terus Kembangkan Energi Baru Terbarukan

Pemerintah, ujar Jonan, sangat mendukung pengembangan EBT. Jonan meyakinkan para pelaku industri, bahwa pemerintah tidak akan membangun jaringan listrik nasional, melainkan akan berfokus pada pengembangan energi potensial di masing-masing daerah untuk jaringan listrik lokal. "Arah kebijakan pemerintah saat ini adalah, masing-masing daerah membangun jaringan listrik sesuai kemampuan."

Tiap-tiap daerah menurut Jonan, harus memilih ingin mengembangkan jaringan listrik model jenis tertentu. "Kalau di Yahukimo, Papua, kami ingin Pembangkit Listrik Tenaga Angin, karena itu yang potensial dan efisien, dibanding membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sorong, lalu dialiri ke Yahukimo. Kalau di Jakarta, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang memungkinkan," ujar Jonan.

Baca: Target Penggunaan Energi Baru Terbarukan 2025 Realistis

Dewan Energi Nasional mengusulkan beberapa strategi menekan biaya produksi energi baru terbarukan di sektor hulu. Langkah tersebut dinilai mampu mempercepat realisasi target pemerintah untuk penggunaan energi alternatif itu hingga 20 persen pada 2025.

"Pemerintah bisa mengambil alih resiko dari proses produksi energi baru terbarukan, misalnya dengan melakukan eksplorasi panas bumi sendiri dan menjual uapnya kepada investor, ataupun dengan menggunakan sistem cost recovery," kata Rinaldy Dalimi dalam acara yang sama.

DEN, menurut Rinaldy, mengusulkan pula agar ada insentif lain yang diberikan kepada pengembang energi baru terbarukan berupa pembebasan lahan. "Dalam pertemuan di The Assembly of International Renewable Energy Agency pertengah Januari lalu di Abudhabi, akhirnya kita tahu di negara Timur Tengah, ternyata para pengembang energi terbarukan diberikan insentif berupa penggunaan tanah secara gratis," ujarnya.

Insentif berupa keringanan pajak, menurut Rinaldy, juga harus diberikan kepada industri, perusahaan, maupun perorangan yang mengembangkan energi alternatif. "Bahkan kami juga ingin ada bank khusus yang bisa memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah, bagi investor untuk mengembangkan energi masa depan ini."

FAJAR PEBRIANTO | DEWI

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

13 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

27 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

59 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

25 November 2023

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

Citibank tutup bisnis consumer banking dan kartu kredit di Indonesia sejak 17 November lalu. berikut 5 tokoh alumnus Citibank, termasuk Ignatius Jonan

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

18 November 2023

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

Paus Fransiskus memberikan penghargaan untuk tiga tokoh awam Katolik Indonesia, mereka adalah Ignasius Jonan, Lucia Maria Liando, dan Rudy Lawantara.

Baca Selengkapnya