Sri Mulyani Bicara Soal Ketimpangan Ekonomi Antardaerah  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 2 Maret 2017 12:48 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama (kiri kanan) Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, Gubernur BI Agus Martowardojo dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah pada rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, 3 Februari 2017. Sri Mulyani menyatakan, berdasarkan hasil rapat, KSSK menyimpulkan kondisi stabilitas sistem keuangan triwulan IV 2016 dalam kondisi normal. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan fakta tingkat ketimpangan sosial Indonesia yang masih tinggi dalam sosialisasi kebijakan pengelolaan transfer ke daerah (TKDD) 2017 sekaligus knowledge sharing keberhasilan kepala daerah di Indonesia.

"Di mana pun mereka berada, kita tidak merasakan Indonesia yang sama," ujar dia melalui kata sambutan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2017.

Sri Mulyani mencontohkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan sangat rendah, sekitar 2 persen, dengan tingkat kemiskinan 6,5 persen dan tingkat pengangguran relatif rendah 1,2 persen. Kemudian, pertumbuhan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) tinggi, 5,9 persen, tingkat pengangguran relatif rendah dibanding nasional, yaitu 3 persen. Namun tingkat kemiskinan sangat tinggi mencapai 14,7 persen. "Terutama ini adalah karena di daerah NTT," ucapnya.

Baca: Jumlah Penerima Subsidi Elpiji Dipangkas 28 Juta

Sedangkan Papua memiliki pertumbuhan relatif lebih tinggi dibanding Kalimantan, tapi tingkat kemiskinannya sangat tinggi, 22 persen, dan tingkat pengangguran 5,5 persen.

Sri Mulyani menuturkan hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia. "Seharusnya, di mana pun masyarakat berada, di mana pun mereka dibesarkan, mereka berhak mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang sama," ujarnya.

Selanjutnya, Sri Mulyani menyoroti kesenjangan fasilitas dasar, seperti akses air bersih, akses sanitasi, dan akses layanan kesehatan. "Kami melihat ketimpangannya masih sangat tinggi," tuturnya.

Menurut dia, ada kota dengan akses air bersih 100 persen, seperti Banjarmasin. Di sisi lain, ada daerah dengan akses air bersih baru 4 persen, yaitu di Kabupaten Mandaramo. Begitu juga dengan akses sanitasi, ada daerah yang hampir 100 persen, seperti Pangkalpinang, tapi Gorontalo baru 36 persen dan Kabupaten Asmat hanya 4 persen.

Sedangkan tenaga kesehatan yang paling tinggi aksesnya adalah di Banda Aceh dengan perbandingan tenaga kesehatan dan masyarakat yang dilayani 15:100 ribu hingga yang paling rendah 1,4:100 ribu.

Baca: Raja Salman Datang, Momentum Dorong Kerja Sama Ekonomi

Sri menambahkan, untuk partisipasi tingkat pendidikan, ada juga daerah dengan prestasi tinggi, seperti Padang Sidempuan dengan 87 persen partisipasi tingkat sekolah menengah atas. Sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, yakni hanya 7 persen.

"Ini adalah tantangan realitas dari Indonesia internal," ucapnya. Sehingga, Sri berujar, pemerintah dan seluruh masyarakat harus memikirkan instrumen untuk mengurangi kesenjangan antardaerah. Dengan demikian, Indonesia yang bersatu dalam kebersamaan dan kemakmuran serta kesempatan yang sama di masa mendatang dapat terwujud.

Sri menuturkan kemiskinan dan kesenjangan dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. "Pertumbuhan tetap harus tinggi, tapi inklusif, baik dari sektor produksi maupun sektor permintaan," kata dia.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

12 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya