Impor Garam : PT Garam Jamin IKM Kebagian Jatah  

Reporter

Rabu, 1 Maret 2017 22:00 WIB

Sejumlah petani memanen garam di Paccelangan, Jeneponto, Sulsel, 29 September 2014. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garam (Persero) menjamin industri pengolah garam konsumsi berskala kecil dan menengah akan mendapat jatah menyusul penerbitan rekomendasi impor bahan baku oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang hanya 75.000 ton.

Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono mengatakan pihaknya telah mengumpulkan para pemilik pabrik pengolah garam konsumsi dan mengalokasikan garam impor secara proporsional berdasarkan kapasitas produksi masing-masing.

Baca Juga: Terbentur Data KKP, Impor Garam Konsumsi Belum Terealisasi

Dalam pertemuan yang digelar di kantor PT Garam di Surabaya, Selasa 28 Februari 2017, Achmad mengakui sebagian besar yang hadir adalah industri pengolah garam berskala besar.

"Memang tidak memungkinkan kami mengumpulkan IKM-IKM ini karena jumlahnya ribuan. Tapi, mereka akan mendapat alokasi melalui distributor kami di daerah-daerah," katanya saat dihubungi, Rabu 1 Maret 2017.

PT Garam, ucap Achmad, juga tidak akan menjatah pabrik jika untuk diperdagangkan. Bahan baku itu harus diolah menjadi garam konsumsi. Larangan untuk diperjualbelikan itu sekaligus untuk mencegah penyalahgunaan garam impor.

"Tapi kami yakin (tidak akan diperjualbelikan). Untuk diolah saja kurang, jadi rasanya kecil kemungkinan itu akan diperdagangkan," ujar Achmad.

Baca: Berikut 5 Trik Belanja Saat Akhir Bulan

Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No 125/M-DAG/PER/12/2015, impor garam konsumsi ditugaskan kepada BUMN di bidang pergaraman, yakni PT Garam (Persero).

Rekomendasi impor sebanyak 75.000 ton sesungguhnya di bawah rencana awal sebanyak 226.124 ton - 30 persen dari kebutuhan garam konsumsi semester I/2017 sebanyak 700.000 ton.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi melalui telepon, Selasa 28 Februari 20017 malam, mengatakan KKP perlu berhati-hati menetapkan volume impor mengingat isu perembesan garam industri ke pasar garam konsumsi yang santer selama ini.

Kendati demikian, pihaknya membuka kemungkinan penambahan impor jika jatah 75.000 ton kurang. "Kami akan pantau dan evaluasi apakah angka ini cukup memenuhi kebutuhan," ujarnya.

Simak: Target Penggunaan Energi Baru Terbarukan 2025 Realistis

Untuk memudahkan pengawasan, KKP menetapkan pintu masuk garam impor di tiga pelabuhan, yakni Tanjung Perak, Surabaya; Ciwandan, Cilegon; dan Belawan, Sumatra Utara.

Achmad mengatakan garam akan dibongkar hanya di Belawan dan Tanjung Perak dengan alasan efisiensi mengingat volume impor hanya 75.000 ton. Perseroan akan mengapalkan 55.000 ton garam dari Australia dan 20.000 ton dari India. "Bulan ini (Maret) juga, garam impor sudah masuk sini."

BISNIS.COM


Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya