BPTJ Rancang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 23 Februari 2017 05:26 WIB

Kendaraan bermotor terjebak macet saat melintasi kawasan Tebet, Jakarta Selatan, 2 Januari 2017. Pada hari terakhir cuti bersama warga Jakarta banyak yang memadati pusat perbelanjaan sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan di sejumlah sudut Ibukota. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek mencatat jumlah kendaraan yang terdaftar pada 2000-2010 meningkat hingga 4,6 kali lipat dengan total penglaju (commuter) menuju Jakarta sekitar 1,1 juta orang. Jumlah ini terus meningkat 1,5 kali lipat sejak 2002 silam.

Pergerakan lalu lintas harian di Jabodetabek pada akhir 2015 lalu mencapai 47,5 juta perjalanan. Ini rata-rata didominasi sepeda motor yang mencapai 75 persen, kendaraan pribadi 23 persen, dan angkutan umum 2 persen.

Kerugian akibat kemacetan lalu lintas pun diperkirakan mencapai Rp 9 triliun per tahun atau mencapai Rp 26,5 triliun per tahun jika polusi udara dan dampak lingkungan lain diperhitungkan.

Direktur Prasarana BPTJ, Risal Wasal, mengatakan kerugian ini membuat pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 103 tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.

Ini dilanjutkan dengan menginisiasi pembuatan rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).

“Permasalahan transportasi di Jabodetabek hingga saat ini yang dirasakan adalah ketidaknyamanan, keamanan, dan tingginya biaya transportasi,” kata Risal, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 22 Februari 2017.

Kondisi ini menunjukkan kontribusi angkutan umum hanya sebesar 20 persen, dan kendaraan pribadi mencapai 80 persen. Risal menjelaskan sejumlah indikator itu membuat angkutan umum ditinggalkan masyarakat, seperti kualitas pelayanan yang belum sesuai harapan hingga kepastian waktu yang masih sulit didapatkan.

BPTJ ditunjuk menjadi menjadi koordinator yang menjembatani koordinasi antar-intansi di Jabodetabek terkait penyusunan rencana program, kebutuhan anggaran, regulasi dan kebijakan serta rekomendasi pelayanan jasa transportasi yang terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Adapun secara garis besar draft RITJ mencakup integrasi perencanaan dan kebijakan seperti transportasi multi moda, integrasi jaringan prasarana dan pelayanan, integrasi moda transportasi, integrasi tarif atau tiket, integrasis sistem informasi, hingga integrasi pembiayaan dan kelembagaan.
GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

17 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

7 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya