Konsumsi Rumah Tangga Topang Ekonomi Jawa Tengah  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 21 Februari 2017 14:55 WIB

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Semarang - Konsumsi rumah tangga masih menjadi salah satu faktor utama untuk mengukur pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sektor ini masih dominan menyumbang produk domestik bruto, selain investasi yang selama ini sering diharapkan masuk di daerah tersebut.

“Konsumsi rumah tangga akan didukung oleh pertumbuhan kelas menengah yang tinggi dan prospek pembukaan lapangan kerja,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo, di Semarang, Selasa, 21 Februari 2017.

Selain itu, ia menyebut, ukuran pertumbuhan ekonomi dari sektor investasi di Jawa Tengah ditunjang oleh akselerasi proyek infrastruktur. Di antaranya kelanjutan jalan tol trans-Jawa, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang dan Wirasaba, serta Bendungan Bener.

Baca: Freeport Bakal Gugat ke Arbitrase, Luhut: Bagus, Dong

Hamid mengatakan pada 2016 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah mencapai 5,28 persen atau naik lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen. Tingginya sumbangan konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi membuat BI Jawa Tengah meningkatkan perannya sebagai mitra strategis lembaga terkait.

“Salah satu yang dilakukan BI telah berinisiatif membentuk klaster dan binaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” kata Hamid.

Selain itu, Hamid menyatakan telah menggelar program elektronifikasi dan inklusi keuangan (financial inclusion) berupa penyaluran bantuan sosial secara non-tunai. Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi. Langkah ini dilakukan lewat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang mampu meraih gelar sebagai TPID terbaik pada 2015.

Baca: Jokowi Minta Pegawai di Kementerian Ini Ajari Pedagang

Penguatan koordinasi, menurut Hamid, sangat diperlukan untuk menjaga konsumsi rumah tangga agar terkendali. Langkah yang dilakukan adalah penandatanganan kerja sama klaster program pengendalian inflasi komoditas bawang putih di delapan kabupaten di Jawa Tengah, terutama dalam menghadapi sejumlah risiko terkait dengan penyesuaian komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) serta risiko kenaikan harga pangan.

“Sehingga dapat membantu pencapaian sasaran inflasi 2017 secara nasional, yaitu sebesar 4±1 persen,” katanya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Statistik BPS Jawa Tengah, Samiran, menyatakan nilai indeks tendensi konsumen (ITK) di Jawa Tengah pada triwulan keempat 2016 sebesar 99,93. Hal itu menunjukkan kondisi ekonomi rumah tangga di Jawa Tengah menurun dibanding triwulan sebelumnya. “Menurunnya kondisi ekonomi rumah tangga terutama disebabkan oleh menurunnya volume konsumsi barang dan jasa,” kata Samiran.

Baca: Mengancam ke Arbitrase, Hikmahanto: Freeport Arogan

Menurut Samiran, hal itu dipengaruhi inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga dengan nilai indeks 99,67 poin. “Sedangkan pendapatan rumah tangga relatif stabil besarnya, yakni 100,26 poin,” katanya.

Ia memperkirakan indeks tendensi konsumen pada triwulan pertama 2017 ini sebesar 107,31. Artinya, responden optimistis memperkirakan kondisi ekonomi jadi lebih baik dibanding kuartal keempat tahun lalu.

EDI FAISOL

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

41 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

21 jam lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya