TEMPO.CO, Jakarta - PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 21 Februari 2017, berpotensi tertekan. Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG terlihat masih bergerak dalam rentang konsolidasi dan belum mampu menembus resistance level yang dapat menggeser konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Namun, dengan kondisi perekonomian yang cukup stabil dapat menopang pola gerak IHSG dalam jangka panjang. Adapun belum menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan fluktuasi harga komoditas masih akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG hari ini. "Demikian juga dengan masih terus berlangsungnya capital outflow, hari ini, IHSG berpotensi tertekan," katanya dalam riset.
Baca: BSDE Tingkatkan Porsi Segmen Menengah Bawah, Ini Kata Analis
Sejumlah saham yang direkomendasikan, antara lain ICBP, KLBF, ADHI, PGAS, JSMR, PWON, AALI, ASII, dan TBIG.
Prediksi serupa diungkapkan PT Reliance Securities yang memprediksi IHSG rentan oleh aksi jual. Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi, mengatakan, secara teknikal, IHSG bergerak terkonsolidasi dengan pergerakan bearish pada indikator Stochastic dan momentum RSI. Pola pergerakan IHSG masih mengindikasikan tekanan atau pelemahan hingga menguji support MA25 di level 5.330.
Baca: IHSG Rebound 0,14 Persen di Awal Perdagangan
"Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG masih rentan akan tekanan aksi jual dengan range pergerakan 5.330-5.400," katanya dalam riset.
Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan hari ini, antara lain AKRA, ASII, BMRI, PTBA, RALS, LPCK, LPPF, dan SCMA. Sementara itu, pada perdagangan Senin, 20 Februari 2-17, IHSG ditutup menguat tipis 8,36 poin di level 5.359,28 dengan volume yang moderate.
Pergerakan IHSG cenderung tertekan terkonsolidasi, di mana indeks sektor industri dasar menjadi penekan dan indeks sektor keuangan perbankan menjadi penahannya. "Melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika menjadi salah satu alasan investor asing melakukan aksi jual pada perdagangan kemarin hingga tercatat net sell Rp160,96 miliar,” ujar Lanjar.
BISNIS.COM
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya