TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) rebound pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Senin, 20 Februari 2017. Indeks dibuka naik 0,14 persen atau 7,62 poin ke level 5.358,55.
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0,5 persen atau 27,07 poin ke level 5.350,93. Indeks melemah setelah dibuka turun 0,21 persen atau 11,14 poin di posisi 5.366,85.
Baca: BEI Berencana Tambah Sektor Baru di Bursa Saham
Analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan IHSG akan cenderung flat pada perdagangan awal pekan ini. "Dari dalam negeri belum ada sentimen yang signifikan mempengaruhi koreksi kemarin," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Februari 2017. Ia mengatakan perdagangan akan dipengaruhi efek berkelanjutan dari aksi profit taking yang terjadi sebelumnya.
Sentimen negatif lainnya adalah nilai tukar rupiah yang kembali melemah. Pelaku pasar asing yang kembali berjualan semakin menekan IHSG.
Reza mengatakan naiknya harga minyak mentah dunia di pasar komoditas Asia mampu berimbas positif terhadap saham-saham komoditas. Mining index naik berbarengan dengan index DBX. "Namun kurang kuat mengangkat kembali IHSG," kata dia.
Simak: Penghentian Operasional Freeport Pengaruhi Pasokan Dunia
Dari luar, imbas melemahnya laju bursa saham Amerika dan Eropa sebelumnya seiring dengan sentimen internal masing-masing memberikan dampak negatif terhadap laju IHSG. Setelah bank sentral Amerika, The Fed, menyampaikan testimoninya, pasar merespons negatif karena melihat The Fed masih ragu dengan kebijakan Presiden Amerika Donald Trump ke depan. The Fed belum memberi kejelasan soal kapan kenaikan suku bunga.
VINDRY FLORENTIN