Direktur Utama BNI Syariah Imam T. Saptono memberikan sambutan di acara penandatanganan kerjasama BNI syariah dengan Lembaga Penyalur Wakaf, Jakarta, 14 November 2016. TEMPO/Tongam sinambela
TEMPO.CO, Jakarta - Perbankan syariah tampak tak terlalu agresif melebarkan sayap bisnis melalui pendirian kantor cabang baru pada tahun ini.
PT Bank Syariah Bukopin, misalnya, pada tahun ini memutuskan hanya membuka dua kantor cabang baru di Pekanbaru dan Denpasar. Selebihnya, yang akan diperbanyak lebih kepada layanan syariah bank (LSB) mencapai 36 titik menjadi 104 unit.
Direktur Bank Syariah Bukopin Aris Wahyudi mengatakan optimistis dengan pembukaan cabang di Denpasar dan Pekanbaru. Meskipun hanya akan bertambah dua kantor cabang, dua lokasi ini diyakini prospektif dalam menjaring nasabah baru.
“Denpasar, misalnya, itu adalah kota yang pertumbuhannya tidak pernah negatif,” ucapnya.
Sementara itu, PT Bank BNI Syariah menyatakan pihaknya lebih fokus memperkuat kantor wilayah, bukan membuka kantor cabang baru. Pada tahun ini dibuka tiga kantor wilayah yang mewakili area barat, timur, dan Jabodetabek.
Direktur Operasional BNI Syariah Junaidi Hisom menuturkan, pihaknya akan fokus memberikan sokongan kepada kantor-kantor wilayah. Diharapkan kehadirannya bisa mempercepat pencapaian berbagai target bisnis anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini.
“Kalau kantor cabang sekarang ada 326, tahun ini akan lebih fokus mengubah status dari kantor fungsional menjadi kantor cabang penuh. Ini ada di Jawa dan luar Jawa,” kata Junaidi kepada Bisnis secara terpisah.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market capitalization atau market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.