BI Akan Umumkan Kebijakan Baru Pengelolaan Dividen  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 17 Februari 2017 00:30 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia tengah mengkaji kebijakan makroprudensial yang baru dalam rangka menjaga kesehatan sektor keuangan. Kebijakan yang terkait dengan pengelolaan dividen tersebut, menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, akan diumumkan pada semester pertama 2017.

"Kami lagi diskusi. Kalau sudah selesai pembahasannya dan sudah melakukan koordinasi antar-lembaga, kami akan keluarkan," kata Agus saat ditemui seusai Rapat Dewan Gubernur di Kompleks BI, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca: Desember 2016, Rasio Kecukupan Modal Perbankan 22,7 Persen

Agus berujar, pada awal tahun, terdapat banyak perusahaan yang menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk membahas pembayaran dividen. "Kami meyakini, pembayaran dividen merupakan sesuatu yang baik. Tapi perlu juga dijaga kesehatan institusi," tuturnya.

Menurut Agus, kesehatan perusahaan, baik perbankan maupun non-perbankan, diperlukan agar mereka siap menghadapi berbagai tantangan sepanjang 2017-2019. "Terutama ketika kondisi dunia diliputi ketidakpastian karena perkembangan di Amerika Serikat dan Eropa," ujarnya.

Baca: BI: Ekonomi Tahun Lalu Didorong Investasi Non-Bangunan

Secara umum, Agus mengatakan, BI tengah mengkaji apakah lembaga keuangan perlu menjaga tingkat dividen yang harus dibayarkan atau tidak. "Boleh dibayarkan untuk menjaga kesehatan lembaga keuangan tersebut," kata mantan Menteri Keuangan itu.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya