Ekspor Membaik, BI: Perbaikan Ekonomi Berlanjut di 2017

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 19:32 WIB

Aktifitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Desember 2016. BPS mencatat, nilai ekspor dan impor pada November 2016 surplus sebesar 0,84 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau 840 juta dollar AS atau setara dengan Rp 10,92 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, dampak perbaikan ekspor mulai terlihat di provinsi-provinsi penghasil komoditas, seperti Sumatera dan kawasan timur Indonesia, baik Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

"Sementara Jawa, di triwulan IV agak melemah terutama karena dampak pemotongan anggaran pemerintah. Itu terlihat dari sektor konstruksi serta hotel dan restoran," kata Juda usai Rapat Dewan Gubernur di Kompleks BI, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca:
Penipu Berkedok Investasi Divonis 2,5 Tahun Penjara
7 Pegadaian Swasta Ajukan Izin ke OJK


Pada Januari, Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 13,38 atau meningkat 27,71 persen dibanding Januari 2016. Juda menilai, dengan membaiknya ekspor, perbaikan ekonomi yang terjadi pada triwulan IV 2016 akan berlanjut pada triwulan I 2017.

Menurut Juda, hampir seluruh komoditas ekspor andalan Indonesia meningkat, baik minyak sawit, batubara, tembaga, dan timah. "Untuk batubara, memang ada permintaan yang cukup persisten dari Cina. Dulu, kami perkirakan permintaan itu hanya temporer," tuturnya.

Simak:
Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi NTT Di Atas Rata-Rata
Freeport PHK Karyawan, Pemerintah: Mungkin Karena Efisiensi


Dengan perbaikan ekonomi Cina yang lebih tinggi dari perkiraan BI, Juda memprediksi, permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia dari negeri tirai bambu tersebut masih cukup tinggi. "Paling tidak pada 2017 ini. Hal itu akan mendorong ekspor kita," katanya.

Seiring dengan hal tersebut, menurut Juda, konsumsi rumah tangga akan menguat. Selain itu, dia berujar, meningkatnya harga komoditas akan membuat investasi juga membaik. "Belum lagi dari sisi fiskal. Resiko fiskal lebih rendah sehingga implikasinya dorongan fiskal di tahun ini akan lebih baik."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya