TEMPO.CO, Guyana - Satelit sepanjang 60 meter milik PT Telkom Indonesia Tbk, Senin, 13 Februari 2017, dikeluarkan dari hanggar penyimpanan, Batiment Integration Launceur, menuju titik peluncurannya di Ela3 di Kourou, Guyana, Amerika Selatan. Bersama sejumlah wartawan dari Indonesia, Tempo berkesempatan melihat detik-detik satelit itu mulai dikeluarkan dari gedung setinggi sekitar 100 meter.

Diperlukan waktu lebih-kurang satu jam pintu gerbang hanggar naik secara otomatis. Dengan sangat perlahan, tubuh satelit senilai Rp 3 triliun itu terlihat utuh. "Semuanya tak masalah," kata Delaunay, Kepala Departemen Misi Ariane Space, perusahaan yang meluncurkan satelit tersebut.

Baca: Rabu, Satelit PT Telkom Tercanggih Diluncurkan

Dari tempat penyimpanan, satelit Telkom 3S, Senin, pukul 14.00, ditarik dengan truk bernama Titan sejauh 3 kilometer ke titik Ela3. Rencananya, Rabu, 14 Februari, pukul 18.15 waktu setempat, Telkom 3S diluncurkan ke langit Indonesia pada posisi 115 derajat bujur timur, di atas Pulau Kalimantan.

Untuk meluncurkan satelit Telkom 3S digunakan dua roket Ariane 5 yang dua menit setelah peluncuran akan tanggal, atau saat satelit Telkom 3S mencapai ketinggian 70 kilometer.

Lokasi Ela3 berada di tempat sunyi dan dikelilingi hutan, masuk wilayah peluncuran satelit melalui pemeriksaan ketat. Kourou sudah dipakai untuk peluncuran satelit sejak 1980-an.

Satelit Telkom 3S yang dibuat di Thales Alenia Space, Prancis, tiba di Guyana pada 13 Februari lalu. Di tubuh satelit berwarna putih itu terdapat lambang Telkom dan bendera Merah Putih.

Sejumlah petinggi Telkom serta Direktur Thales Anelia dan Ariane akan turut menyaksikan peluncuran tersebut dari gedung khusus, Jupiter Room, yang terletak 15 kilometer dari pusat peluncuran.

LR BASKORO