Toko Tani Ditargetkan Permudah Masyarakat Mengakses Pangan  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 13 Februari 2017 14:14 WIB

Pelaksana Tugas Kepala Badan Ketahanan Pangan, Spudnik Sudjono saat memberikan sambutan peluncuran website Toko Tani Indonesia di TTI Center, Pasar Minggu, Jakarta, Senin, 13 Februari 2017. Tempo/ Richard Andika Sasamu

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian meluncurkan website Toko Tani Indonesia (TTI) online dengan alamat tti.pertanian.go.id. Toko di dunia maya ini ditujukan untuk mempermudah penyaluran atau distribusi, juga untuk mengecek stok barang.

Pelaksana tugas Kepala Badan Ketahanan Pangan, Spudnik Sudjono, mengatakan website ini juga bisa digunakan untuk mengecek keberadaan lokasi toko tani di setiap daerahnya.

Pemerintah akan membuat 1.000 unit Toko Tani untuk seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek). Sehingga website ini dapat memudahkan masyarakat mengetahui lokasi TTI yang berada di sekitarnya. "Kami ingin kehadiran TTI benar-benar dirasakan masyarakat. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan pokoknya dengan mudah," ujar Spudnik di Toko Tani Indonesia Center di Jalan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, Senin, 13 Februari 2017.

Baca: Kementan Luncurkan Toko Tani Online

Menurut Spudnik, dengan semakin dikenalnya TTI oleh masyarakat, tidak sedikit masyarakat yang berminat membuka TTI di wilayahnya. Dalam sepekan terakhir, TTI sudah bertambah 43 titik baru yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Kini jumlahnya pun menjadi 65 titik.

Jumlah itu akan terus ditambah hingga 1.000 titik dengan menyerap anggaran sebesar Rp 45 miliar dan ditargetkan selesai pada akhir Maret 2017. Anggaran itu, kata Spudnik, untuk pengadaan 10 kendaraan, fasilitas, dan sarana perdagangan. “Kami ingin melayani masyarakat lebih luas lagi sehingga nanti akan ada mobil yang keliling 10 (unit). Tapi kalau kurang, nambah lagi," ujarnya.

Selain itu, Spudnik mengatakan akan terus mengupayakan pengembangan toko tani mobile sehingga mudah diakses menggunakan telepon seluler. Menurut dia, dengan toko mobile itu, jangkauan akan lebih luas, termasuk ke lokasi rumah susun dan daerah tertentu yang memerlukan harga pangan memadai.

Baca: Bensin Oplosan Pemicu Perselisihan di Pertamina

"Dengan online, masyarakat bisa langsung mengontak kelompok tani. Itu akan memudahkan dalam segi penyaluran. Jika perlu barang banyak, bisa lihat barang di kelompok tani untuk mengetahui stoknya," tutur Spudnik.

Spudnik menambahkan, Badan Ketahanan Pangan didirikan di tiap provinsi, sehingga toko tani akan terus dikembangkan secara masif.

RICHARD ANDIKA | ABDUL MALIK


Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

9 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

5 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

6 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

7 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya