KPPU : Bisnis Farmasi Nasional Tidak Sehat  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 13 Februari 2017 08:15 WIB

Syarkawi Rauf, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). TEMPO/Ratih Purnama.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan mahalnya harga obat-obatan tak terlepas dari tingginya harga bahan baku serta skema bisnis farmasi yang tak sehat dan tidak transparan. Menurut dia, buruknya bisnis farmasi terlihat dari penguasaan 70 persen omzet pada 2015, yang mencapai Rp 56 triliun, oleh belasan perusahaan besar.

“Selain itu, 59 persen pasar masih dikuasai obat resep dokter. Sedangkan obat generik hanya mendapatkan 41 persen,” kata Syarkawi di kantor Kementerian Kesehatan, Jumat, 10 Februari 2017.

Baca: Freeport Tegaskan Belum Sepakati Perubahan Kontrak Karya

Syarkawi juga menyoroti dominasi bahan baku impor pada industri farmasi. KPPU menyoroti data mengenai perusahaan farmasi yang rata-rata mengimpor lebih dari 90 persen bahan baku. “Kalau impor bahan baku bisa diturunkan jadi 60 persen, pasti harga turun,” ujarnya.

Ketergantungan impor, kata Syarkawi, lantas memaksa perusahaan obat menyokong atau mensponsori langsung dokter untuk menjamin kelancaran penjualan produknya. Akibatnya, pasien kurang memiliki alternatif penggunaan obat yang lebih murah.

Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, KPPU dan Kementerian Kesehatan meneken nota kesepahaman (MOU) tentang pencegahan dan penanganan praktek monopoli ataupun kartel di bidang kesehatan. MOU itu berisi pengawasan terhadap industri farmasi, pelayanan kesehatan, pemenuhan fasilitas kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

Baca: Kebijakan Gross Split Dinilai Setengah Hati

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan upaya memberikan akses pasien terhadap obat alternatif tertuang melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 98 Tahun 2015. Namun upaya tersebut kurang maksimal lantaran lembaganya tak punya banyak wewenang di bidang bisnis. “Saya berharap kerja sama dengan KPPU ini bisa mengurangi maraknya praktek monopoli,” kata Nila.

ANDI IBNU

Berita terkait

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

37 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

47 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

47 hari lalu

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

59 hari lalu

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

18 Januari 2024

Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

Mengatasi masalah demam berdarah dengue harus menjadi urgensi. Peran serta masyarakat ikut cegah DBD sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

KPPU Beberkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Pemerintah Rp 1,1 Triliun

11 Mei 2023

KPPU Beberkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Pemerintah Rp 1,1 Triliun

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan tagihan rafaksi atau utang pemerintah terkait minyak goreng mencapai Rp 1,1 triliun.

Baca Selengkapnya

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

12 April 2023

KPPU Terbitkan Aturan Baru Penanganan Perkara

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menerbitkan peraturan baru mengenai penanganan perkara.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

14 Maret 2023

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

Pemerintah diminta mengembangkan industri farmasi untuk menurunkan harga obat.

Baca Selengkapnya

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

13 Maret 2023

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

Pihak akademisi selalu membutuhkan masukan dari industri farmasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan demi kepentingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

5 Maret 2023

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

Kemandirian industri farmasi kesehatan dapat dicapai dengan cara penguatan manufaktur farmasi dalam negeri, revitalisasi penyediaan bahan baku obat serta riset dan pengembangan inovasi farmasi dalam negeri.

Baca Selengkapnya