BI Catat Defisit Transaksi Berjalan Triwulan IV 2016 Turun  

Reporter

Sabtu, 11 Februari 2017 09:19 WIB

Deretan truk pengangkut peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan defisit transaksi berjalan pada triwulan IV 2016, menjadi US$ 1,8 miliar atau 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya yaitu sebesar US$ 4,7 miliar atau 1,9 persen dari PDB.

Penurunan itu sejalan dengan perbaikan perekonomian dunia dan Indonesia. "Ini ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan pendapatan primer," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 10 Februari 2017.

Baca: BI: Utang Luar Negeri Didominasi Sektor Swasta


Tirta mengatakan surplus neraca perdagangan barang meningkat didorong oleh peningkatan ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang dan meningkatnya harga komoditas global. Sedangkan, defisit neraca pendapatan primer menurun mengikuti jadwal pembayaran bunga surat utang pemerintah yang lebih rendah.

Menurut Tirta, kinerja transaksi berjalan triwulan IV 2016 juga lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di 2015 yang mencatat defisit sebesar US$ 4,7 miliar atau 2,2 persen dari PDB. "Hal ini karena meningkatnya surplus neraca perdagangan barang dan menurunnya defisit neraca perdagangan jasa," katanya.

Baca: Triwulan II, Utang Luar Negeri Capai Rp 4.281 Triliun


Selanjutnya, transaksi modal dan finansial juga mencatat surplus yang cukup besar dan melampaui defisit transaksi berjalan. Tirta menjelaskan surplus transaksi modal dan finansial sebesar US$ 6,8 miliar, utamanya bersumber dari surplus investasi lainnya sejalan dengan berlanjutnya repatriasi dana tax amnesty.

Namun, surplus itu kata dia lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan III 2016. Penyebabnya adalah defisit investasi portofolio sebagai dampak keluarnya dana asing dari saham domestik dan Surat Utang Negara (SUN) rupiah pasca pengumuman Pemilu Presiden AS. "surplus investasi langsung yang juga lebih rendah karena dipengaruhi outflow di sektor pertambangan."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

11 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

2 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya