Petani memetik cabai rawit matang di sentra pertanian Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2017. Harga cabai rawit di kebun meroket sampai Rp 65.000 per kg. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution melempar sinyal bahwa pemerintah belum akan menurunkan hargai cabai yang mencapai Rp 160 ribu per kilogram. Saat ditemui di Istana Kepresidenan, Darmin mengatakan petani akan merugi jika pemerintah mengupayakan penurunan harga cabai.
"Kasihan petaninya kalau dibikin harga turun, karena produksi sedang rusak saat ini," ucap Darmin di Istana Kepresidenan, Jumat, 10 Februari 2017.
Darmin menjelaskan, produksi cabai oleh petani lagi rusak karena Indonesia memasuki musim hujan. Umumnya, pada musim hujan, cabai menjadi cepat rusak karena curah hujan.
Kondisi ini juga mempengaruhi penyimpanan dan pengiriman cabai, yang berujung pada keterbatasan suplai dan naiknya harga cabai segar. "Menanam cabai pada musim hujan, apalagi ada hama, ya enggak bisa diapa-apain. Semua negara begitu. Kamu cek negara lain, harga cabainya juga enggak ada yang stabil," ujarnya.
Kabar terakhir, harga cabai rawit merah di DKI Jakarta kembali meroket menjadi Rp 160 ribu per kg dari sebelumnya sempat turun di kisaran Rp 110 ribu per kg. Kenaikan ini terjadi karena pasokan yang masuk berkurang drastis. Kenaikan harga cabai merah juga diikuti cabai jenis lain. Harga cabai rawit hijau, misalnya, naik dari Rp 70 ribu menjadi Rp 85 ribu per kg.