TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor langsung produk perikanan Bengkulu berhasil dilakukan setelah pemerintah memfasilitasi eksportir dengan maskapai penerbangan dan pemangku kepentingan lain.
Siaran pers Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Bengkulu menyebutkan, ekspor sampel kepiting hidup (live crabs) asal Pulau Enggano untuk pertama kali dapat dilakukan dari Bengkulu ke Singapura.
"Ini merupakan ekspor perdana produk perikanan provinsi Bengkulu. Kami harapkan menjadi efek sebar dan berantai untuk tumbuhnya ekspor perikanan lainnya di Provinsi Bengkulu," demikian siaran pers BKIPM, Rabu, 8 Februari 2017.
Sejalan dengan instruksi Presiden, Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang harus dibangun. BKIPM memfasilitasi eksportir dengan Garuda Indonesia Airways, Ditjen Bea dan Cukai, serta Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Bengkulu bergaris pantai 525 kilometer berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia, sehingga memiliki luas laut teritorial 53 ribu kilometer persegi dan luas zona ekonomi eksklusif (ZEE jarak 12-200 mil laut dari pantai) 685 ribu kilometer persegi.
Berdasarkan data dinas kelautan dan perikanan setempat, Bengkulu memiliki potensi perikanan 145.334 ton dengan hasil 39.203,3 ton. Secara terperinci, potensi ikan demersal di Bengkulu mencapai 27 ribu ton per tahun, pelagis 86 ribu ton per tahun, tuna 8.600 ton per tahun, cakalang 13 ribu ton, ikan karang 1.250 ton, tenggiri 4.000 ton, tongkol 3.800 ton, lobster 320 ton, udang karang 2.200 ton, dan cumi-cumi 169 ton.
Memperhatikan kondisi geografis dan hasil potensi perikanan di Bengkulu, sektor perikanan mempunyai peranan besar dalam pergerakan perekonomian Bengkulu. Namun hasil potensi perikanan belum dikelola maksimal.
Pasalnya, selama ini produk perikanan provinsi itu masih dilalulintaskan secara domestik ke Jakarta dan kota lain, lalu diekspor dari Ibu Kota. "Otomatis produk punya Bengkulu, tapi Jakarta punya nama atau kota lain yang punya nama."
Adapun nilai komoditas perikanan yang dilalulintaskan melalui BKIPM Bengkulu mencapai Rp 200,1 miliar.
Melihat kondisi itu, BKIPM Bengkulu, selaku otoritas kompeten dalam memberi garansi jaminan mutu produk perikanan, berupaya membuka keran ekspor ke sejumlah negara.
BISNIS.COM
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
4 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
6 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca SelengkapnyaBulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen
15 Juni 2022
Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya