Tahun Depan Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 6 Persen

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 14:23 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Mandiri Investment Forum 2017 di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017. Tempo/Angelina Anjar

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada 2018. "Bergerak ke angka 6 persen di tahun depan itu masuk akal," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di CSIS, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017.

Darmin mengatakan untuk mencapai target tersebut pemerintah mulai mendorong pertumbuhan ekonomi. Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2-5,4 persen.

Baca Juga: Bappenas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2017 5,3 Persen

Angka tersebut lebih tinggi dari target dalam APBN 2017 yang ditetapkan 5,1 persen. Darmin optimistis karena target 5,1 persen belum memasukkan sejumlah kebijakan baru yang dirancang pada 2017.

Darmin menambahkan pemerintah berencana menerbitkan beberapa kebijakan baru tahun ini. Kebijakan berfokus kepada pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Kombinasi kebijakan tersebut, akan mendorong pertumbuhan ekonomi di atas baseline.

Pemerintah juga akan membuat kebijakan terkait dengan performa agraria. Menurut Darmin, pemerintah akan mengalokasikan lahan dengan cara kluster kepada masyarakat. Tujuannya, lahan bisa lebih produktif dan membantu perekonomian.

Baca: Tax Amnesty, SBY: Jangan Salah Sasaran, Rakyat Jadi Takut

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia relatif mampu menjaga pertumbuhan ekonomi jika dibanding negara lain yang tergabung dalam organisasi G20.

“Rata-rata dalam satu dekade, jika dibandingkan dengan negara lain dalam posisi satu tahun, kita termasuk relatif bisa menjaga level pertumbuhan," ucap Sri Mulyani saat memberikan keynote speaker dalam acara CIMB Forum di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017.

Menurut Sri, saat ini, 10 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Meski begitu, setiap kelompok masyarakat Indonesia masih memiliki harapan menikmati kemajuan pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan pembangunan.

Sri Mulyani berujar, di tengah ketidakpastian, global banyak negara yang saat ini berjuang melawan ketimpangan sosial dalam membentuk perekonomian negara. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih didominasi sisi konsumsi, yang menjadi mesin penggerak ekonomi.

Simak: DPR Bentuk Panja Selidiki Kerugian AJB Bumiputera

"Kalau sebagai engine of growth, menggambarkan adanya ketidakmerataan, jadi tidak sesuai antara sisi politik dan ekonomi,” tuturnya.

VINDRY FLORENTIN|DESTRIANITA

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

5 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya