Rute ke Yogyakarta Terancam Dibekukan, Begini Respon Garuda  

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 07:21 WIB

Pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan nomer penerbangan GA258 tergelincir dari runway 09 Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta, 2 Feberuari 2017. Akibat peristiwa tersebut Bandar Udara Adi Sutjipto ditutup sementara hingga pukul 23.00 guna memudahkan proses evakuasi pesawat. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Garuda Indonesia, Benny S. Butarbutar, mengatakan, hingga detik ini, Garuda Indonesia belum menerima surat resmi ihwal pembekuan izin penerbangan maskapai Garuda. Pernyataan ini merespons Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo yang mengatakan akan merekomendasikan pembekuan penerbangan Garuda rute Jakarta-Yogyakarta.

"Garuda Indonesia belum menerima secara resmi surat mengenai pemberian sanksi tersebut," kata Benny dalam siaran persnya, Selasa, 7 Februari 2017. Pembekuan penerbangan maskapai Garuda rute Jakarta-Yogyakarta direkomendasikan setelah insiden tergelincirnya pesawat Garuda Indonesia GA-258 rute Jakarta-Yogyakarta pada 1 Februari 2017.

Benny menuturkan, hingga saat ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi terkait dengan insiden yang terjadi di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, itu. "Garuda Indonesia belum mendapatkan pemberitahuan resmi mengenai penyebab kejadian," ujarnya.

Benny mengatakan Garuda Indonesia terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam mendukung proses investigasi. Ia mengatakan, jika investigasi rampung dan ditemukan penyebab insiden tersebut, Garuda Indonesia siap menerima sanksi yang diberikan.

Menurut Benny, sesuai dengan standar prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan, Garuda Indonesia secara otomatis melakukan investigasi internal yang melibatkan unit-unit kerja di bidang keamanan, keselamatan, dan pelayanan penerbangan. Manajemen juga tidak mengeluarkan izin terbang kepada awak kokpit pesawat yang terlibat insiden untuk kepentingan investigasi. "Selain itu, dikeluarkan arahan khusus kepada semua pilot Garuda Indonesia untuk meningkatkan awareness dalam keamanan dan keselamatan penerbangan," katanya.

Benny menyebut, Garuda Indonesia saat ini melayani sepuluh penerbangan Jakarta–Yogyakarta pulang-pergi setiap harinya. Sedangkan yang hanya dikenakan sanksi pembekuan sementara adalah salah satu saja dari frekuensi penerbangan tersebut, yakni penerbangan GA-258. Sementara penerbangan lain tetap dilayani dengan normal seperti biasa.

"Manajemen Garuda Indonesia akan bekerja sama dengan pihak regulator dan menerima sanksi tersebut begitu mendapatkan surat resmi dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI," ujar Benny. Ia memahami maksud dan tujuan pemberian sanksi sebagai upaya menciptakan iklim industri penerbangan yang sehat, aman, dan kondusif bagi pertumbuhan transportasi udara ke depannya.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

6 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

Pakar tidur membagikan beberapa tips agar bisa tidur di pesawat selama penerbangan jarak jauh

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

10 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

21 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

22 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

26 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

27 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

27 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya