Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, 7 September 2016. Menkeu Sri Mulyani Indrawati, merevisi target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 menjadi 5-5,1 persen. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2017 tercatat US$ 116,9 miliar, lebih tinggi 0,42 persen dibanding akhir Desember 2016 sebesar US$ 116,4 miliar.
Menurut data BI, peningkatan tersebut terutama dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, antara lain dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah serta hasil lelang surat berharga Bank Indonesia (SBBI) valas yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Cadangan devisa per akhir Januari 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,7 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka cadangan devisa itu berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.