Kepentok Biaya, Ini Kondisi Terakhir Proyek LRT

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 6 Februari 2017 20:28 WIB

Ratusan kendaraan roda empat melintas disamping pengerjaan pembangunan jalur transportasi Light Rail Transit (kereta ringan) di sisi jalan tol Jagorawi, Kampung Makasar, Jakarta Timur, 29 Januari 2017. Pemerintah menyatakan proyek LRT ditargetkan pada maret 2019 siap beroperasi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan infrastruktur transportasi kereta api ringan atau light rail transit (LRT) lintas pelayanan Cibubur-Cawang hingga Senin, 6 Februari 2017, nampak masih jauh dari selesai. Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan LRT Cibubur-Cawang bisa beroperasi pada akhir tahun ini.

Pekerjaan konstruksi LRT dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui penugasan Pemerintah. Dalam penugasannya, Adhi Karya bertanggung jawab membangun konstruksi fisik prasarana pendukung seperti rel, konstruksi lintasan melayang hingga stasiun tempat pemberhentian dan bangunan operasional lainnya.

Baca : Pemerintah Putar Otak Cari Pembiayaan LRT

Berdasarkan pantauan Tempo, pada Senin, 6 Februari 2017, tiang pancang dari beton setinggi 5 meter sudah berdiri kokoh di sisi jalan yang juga tepat bersebelahan dengan jalan tol Jagorawi. Namun, nampak cross beam (balok melintang) jenis U shape pada jalur layangnya belum 100 persen tersambung dengan masing-masing tiang pancang.

Mulai dari Cibubur Junction, melalui sepanjang kawasan Jalan Jambore, Cibubur hingga kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas di McDonald's Cipayung Jakarta diperkirakan jaraknya mencapai 6 kilometer.

Dengan asumsi per 25 meter terdapat tiang pancang, maka per 100 meter ada empat tiang pancang. Dengan jarak 6 kilometer diperkirakan terdapat sekitar 240 tiang pancang yang mebentang antara Cibubur-Ciracas. Dengan jumlah sekitar 240 tiang itu, diperkirakan sekitar 85 persen cross beam sudah tersambung.

Baca : Industri Kapal, Pelra Minta Perhatian Pemerintah

Hampir seluruh area proyek ditutup dinding seng sementara berwarna putih dengan garis melintang warna merah. Saat Tempo masuk dalam area proyek, tidak terlihat atau ditemui satu orang pun yang sedang mengerjakan proyek. Alat berat pun juga sudah tak nampak, yang terlihat hanya tangga-tangga besi menempel disetiap tiang pancang dan sisa semen beberapa karung yang tak dijaga.

Lokasi pembangunan stasiun LRT menurut warga sekitar seharusnya dibangun di sekitar Cibubur Junction. Namun saat Tempo mengelilingi pusat belanja itu beberapa kali belum nampak ada pembangunan apapun. Proses perataan tanah dan pembabatan pohon serta semak belukar untuk membuka lahan terhenti.

Untuk diketahui, Jokowi menjadwalkan jalur LRT Cibubur-Cawang sudah bisa beroperasi pada akhir 2017, sedangkan Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh atas bisa beroperasi pada 2018.

Baca : Freeport Beroperasi 50 Tahun, di Papua Listrik Padam per Jam

Pembangunan LRT dibagi menjadi dua tahap dengan masing-masing tahapan terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni tahap pertama meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas. Adapun tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.

Terkendalanya pelaksanaan proyek LRT karena masalah pembiayaan membuat pemerintah putar otak mencari solusi. Namun, hingga saat ini, solusi itu belum juga dapat meski pemerintah telah menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan. “Mau kami rapatkan lagi soal skema pembiayaan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat dicegat di Istana Kepresidenan, Senin, 6 Februari 2017.

Berdasarkan peraturan presiden soal LRT, proyek tersebut seharusnya dilaksanakan dengan dana anggaran pendapatan belanja negara. Namun belakangan, diketahui nilai proyek LRT terlalu besar untuk ditanggung APBN sepenuhnya.

Baca : BI : Sistem Suku Bunga Bergerak Perkuat Likuiditas Perbankan

Sejauh ini, nilai dari proyek LRT diketahui mencapai puluhan triliun. Untuk LRT di Palembang, Sumatera Selatan, nilainya sekitar Rp12 triliun. Sementara itu, untuk proyek LRT daerah Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi), nilainya ditaksir sekitar Rp22 triliun dan itu baru prasarana saja.

Salah satu kendala anggaran yang tampak adalah pada pembangunan proyek LRT di kawasan Jakarta. Menurut pengembang Jakarta Propertindo, anggaran proyek yang nilainya sekitar Rp 6 triliun untuk Jakarta masih kurang 2 triliun. Walhasil, mereka tengah mempertimbangkan untuk mencari sumber pendanaan lain meski Perpres menyatakan proyek harus dibiayai APBN.

RICHARD ANDIKA | ISTMAN MP

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

1 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 hari lalu

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Berikut 7 fakta Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

10 hari lalu

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

Proyek MRT senilai Rp 4,2 triliun itu sudah mencapai 33 persen hingga Maret 2024. Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari pinjaman Jepang.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

12 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

12 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

13 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

14 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

15 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya