Pemerintah Putar Otak Cari Pembiayaan LRT  

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 19:22 WIB

Menteri Budi Karya Minta API Madiun Siapkan Tenaga Ahli Perkeretaapiaan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkendalanya pelaksanaan proyek light rapid transit (LRT) karena masalah pembiayaan membuat pemerintah putar otak mencari solusi. Namun, hingga saat ini, solusi itu belum juga dapat meski pemerintah telah menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan.

Baca: Agen Travel Tolak Kebijakan Komisi Maskapai Garuda Indonesia

"Mau kami rapatkan lagi soal skema pembiayaan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat dicegat di Istana Kepresidenan, Senin, 6 Februari 2017.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan peraturan presiden yang ada soal LRT, proyek tersebut harus dilaksanakan dengan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun, belakangan diketahui nilai proyek LRT terlalu besar untuk ditanggung APBN sepenuhnya.

Baca: Anak Usaha Pelindo II Ini Segera Melantai di Bursa

Sejauh ini, nilai dari proyek LRT diketahui mencapai puluhan triliun rupiah. Untuk LRT di Palembang, Sumatera Selatan, nilainya sekitar Rp 12 triliun. Sedangkan untuk proyek LRT daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek), nilainya ditaksir sekitar Rp 22 triliun dan itu baru prasarana saja.

Salah satu kendala anggaran yang tampak adalah pada pembangunan proyek LRT di kawasan Jakarta. Menurut pengembang Jakarta Propertindo, anggaran proyek yang nilainya sekitar Rp 6 triliun untuk Jakarta masih kurang Rp 2 triliun. Walhasil, mereka tengah mempertimbangkan untuk mencari sumber pendanaan lain meski perpres menyatakan proyek harus dibiayai APBN.

Baca: Kelebihan Variable Rate Tender Versi Bank Indonesia

Budi tidak memberi bocoran perihal opsi apa saja yang dipertimbangkan pemerintah untuk pembiayaan proyek LRT. Namun, ia memperkirakan sudah ada jawaban perihal itu dalam waktu sepekan ini. "Seminggu ini sebelum dirapatkan dengan Presiden Joko Widodo lagi," ujar Budi Karya lagi.

Sedangkan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono menyatakan sejauh ini baru proyek LRT di Palembang saja yang bisa dibiayai dengan APBN. Untuk Jabodebek, masih harus dicari solusinya.

Baca: Listrik Bandara Soekarno-Hatta Padam 1 Jam, Ini yang Terjadi

"Nilai proyek terlalu besar untuk dalam waktu bersamaan membangun dua LRT. Kalau Sumsel, bisa diupayakan dengan APBN karena tidak terlalu besar. Hanya perlu perpanjangan pembayaran," ujarnya.

Ditanyai apakah Kementerian Perhubungan memberikan sejumlah usulan skema pembiayaan ke pemerintah, Prasetyo tidak bisa memberikan jawaban detail. Ia hanya menjawab bahwa secara pribadi dia mempertimbangkan pembiayaan dalam bentuk investasi. "Kalau saya (memilih) investasi. Tapi, apa mungkin investasi? Nah, ini harus dirapatkan," ujarnya.

ISTMAN M.P.


Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

23 jam lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 hari lalu

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Berikut 7 fakta Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

6 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

9 hari lalu

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

Proyek MRT senilai Rp 4,2 triliun itu sudah mencapai 33 persen hingga Maret 2024. Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari pinjaman Jepang.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

10 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

11 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

12 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

13 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

13 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya