TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agraria & Tata Ruang menargetkan seluruh tanah di Indonesia terdata dan tersertifikasi pada 2025. Hingga sejauh ini, Kementerian ATR mencatat baru sekitar 40% tanah yang telah tersertifikasi.
Menteri Agraria & Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan tanah selama ini kurang mendapat perhatian sehingga pemerintah akan fokus untuk mendata dan mensertifikasi tanah.
"Banyak masalah tumpang tindih karena selama ini sertifikasinya secara sporadis. Ini akan kami bereskan, 2025 kami targetkan 100% terdata dan tersertifikat," ujarnya saat berkunjung ke Redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (2 Februari 2017).
Sofyan mengatakan pemerintah akan meningkatkan sertifikasi secara bertahap. Pada tahun ini Kementerian ATR menargetkan dapat memberikan 5 juta sertifikat, kemudian naik menjadi 7 juta sertifikat pada 2018.
"Naik secara bertahap, 2019 sertifikasi 9 juta, kemudian 10 juta sehingga semua terdaftar dan tersertifikat," tambahnya.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Kementerian ATR, jelas Sofyan ialah dengan cara melakukan sertifikasi masal suatu wilayah sehingga tidak ada tanah yang luput dari sertifikasi.
"Datang ke desa dan komunikasi, sehingga tidak ada satu tanah yang absen, sengketa tanah akan hilang," tambahnya.
Berita terkait
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
2 hari lalu
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaBPHTB Pajak Atas Perolehan Hak Atas Tanah Atau Bangunan , Begini Cara Mengurusnya
39 hari lalu
Berikut langkah untuk mengurus Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan atau BPHTB.
Baca SelengkapnyaJanjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan
55 hari lalu
Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gandeng Satgas Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan untuk pastikan penegakan hukum pertanahan.
Baca SelengkapnyaApa Tugas Menteri ATR/BPN?
22 Februari 2024
AHY resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto. Berikut tugas dari seorang Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaKonflik Pertanahan Mendominasi Pengaduan di Ombudsman, Ada Soal PSN
19 Januari 2024
Pada tahap resolusi dan monitoring, Ombudsman menerima dan menangani laporan masyarakat, di mana yang paling banyak merupakan sektor pertanahan.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaCara Mengubah Hak Guna Bangunan (HGB) Menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM)
4 Oktober 2023
Mengubah Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah langkah penting dalam mengamankan kepemilikan properti. Begini tahapannya.
Baca SelengkapnyaAktivis Lingkungan Minta Pengusaha Sawit Buka Rincian HGU ke Publik, Respons Gapki?
24 Agustus 2023
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono buka suara soal permintaan aktivis lingkungan membuka rincian HGU ke publik.
Baca SelengkapnyaBerdampak ke Ekonomi, Menteri ATR/BPN Komitmen Percepat Program Tanah Sertifikat Lengkap sampai 2024
5 Agustus 2023
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan dampak dari adanya program tanah sertifikat lengkap yakni terdapat pertambahan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMaladministrasi dalam Layanan Pertanahan di IKN, Ombudsman Ultimatum 30 Hari untuk Perbaikan
27 Juli 2023
Ombudsman RI mengungkapkan adanya maladministrasi dalam layanan pertanahan di IKN Nusantara. Pemerintah diberi waktu 30 hari untuk perbaikan.
Baca Selengkapnya