TEMPO.CO, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI tahun ini memproyeksikan bisa kembali mencetak laba sekitar Rp 86 miliar sejalan dengan sejumlah upaya perbaikan pabrik, sistem manajemen hingga perluasan lahan tebu HGU (hak guna usaha).
Direktur Utama PTPN XI, Dolly Parlagutan Pulungan mengatakan perseroan akan menyiapkan anggaran Rp 1,5 triliun untuk perluasan lahan tebu HGU. Rencananya PTPN XI akan membeli lahan di Jember dan Pasuruan dengan total luas lahan 1.100 ha.
“Kami sudah dapat persetujuan Rp 5 triliun dari bu menteri untuk beli lahan. Kami harus ekspansi agar bisa menguasai 60 persen lahan tebu. Sekarang ini lahan tebu, masih 35 persen, 65 persennya milik petani,” jelasnya Jumat, 27 Januari 2017.
Namun begitu, kata Dolly, PTPN XI tetap berkomitmen untuk mengontrak kerja sama dengan petani untuk tanam tebu, dan membantu modal kerja dan jaminan tebang angkut sesuai dengan jadwal. “Kami juga menyiapkan dana talangan kepada petani Rp 750 miliar setiap tahun untuk modal tanam tebu, salah satunya dari KUR perbankan sehingga petani percaya kepada kita,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan kinerja PTPN XI, pada 2016 perseroan berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 132 miliar. PTPN XI merupakan BUMN gula yang berhasil mencatatkan laba di tengah kondisi ekonomi dan cuaca buruk saat musim tanam. “Dalam 2 tahun terakhir ini laba PTPN XI mengalami peningkatan yang bagus, dan tahun ini target laba memang turun karena dihitung prognosa bulan September, dan jadi aturan pemegang saham,” kata Dolly.
Sedangkan total produksi gula PTPN XI pada 2016 tercatat mencapai 142 ribu ton, dengan rendemen tertinggi dari Pabrik Gula (PG) Assembagoes yakni 7,08 persen. Tahun ini, ditargetkan rendemen tebu bisa mencapai 8,04 persen. “Produksi gula kita yang terbesar untuk BUMN gula, ini karena kami berupaya melakukan efisiensi biaya, menekan down time, dan efisiensi sumber daya,” ujarnya.