2016, Produksi dan Penjualan Tembaga Freeport Melonjak

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 27 Januari 2017 09:00 WIB

Tambang Grasberg atau Freeport di Papua, Indonesia. Lubang raksasa ini mulai digali tahun 1973, merupakan penghasil emas terbesar dan penghasil tembaga nomor tiga terbesar di dunia. OLIVIA RONDONUWU/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi produksi dan penjualan tembaga PT Freeport Indonesia sepanjang tahun lalu masing-masing melonjak 41 persen. Menurut laporan keuangan Freeport-McMoRan per Desember 2016, produksi tembaga Freeport Indonesia naik dari 752 juta pound pada 2015 menjadi 1,06 miliar pound pada 2016. Tidak berbeda angka penjualan tembaga juga naik dari 2015 sebesar 744 juta pound menjadi 1,05 miliar pound pada 2016.

“Kenaikan penjualan tembaga terutama ditopang realisasi pada kuartal IV 2016 yang sebesar sebesar 352 juta pound atau melonjak 80 persen dibandingkan kuartal IV 2015 yang sebesar 195 juta pound,” demikian disampaikan manajemen Freeport-McMoRan dalam laporan keuangan yang dipublikasi pada Rabu, 25 Januari 2017, waktu AS.

Meski begitu, menurut manajemen Freeport, realisasi penjualan pada kuartal IV 2016 tersebut masih lebih rendah dibandingkan estimasi yang disampaikan pada Oktober tahun lalu. Kondisi itu menggambarkan rendahnya produksi tambang terbuka Grasberg, Papua. Perseroan saat ini sedang melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki produksi tambang terbuka Grasberg.

Baca : Kalah Gugatan dan Dilarang Ekspor, Saham Freeport Anjlok

Berbeda dengan tembaga, produksi dan penjualan emas perusahaan sepanjang tahun lalu menurun. Pada 2015, produksi emas Freeport Indonesia sebesar 1,23 juta ounce, namun sepanjang tahun lalu menurun 14 persen menjadi 1,06 juta ounce. Tidak berbeda penjualan emas juga menurun 14 persen dari sebelumnya 1,22 juta ounce di 2015 menjadi 1,05 juta ounce di 2016.

“Freeport Indonesia saat ini sedang menambang di fase final tambang terbuka Grasberg, yang didalamnya mengandung tembaga dan emas kualitas tinggi (high grade),” demikian manajemen Freeport-McMoRan menambahkan.

Freeport menargetkan akan menambang tembaga dan emas kualitas tinggi itu dalam periode beberapa kuartal mendatang, sebelum masa transisi mulai menambang tambang bawah tanah Grasberg Block Cave pada 2018. Perseroan menargetkan untuk memproduksi tembaga dan emas dalam jumlah besar di tambang bawah tanah. Pada 2017-2021, nilai investasi yang digelontorkan diestimasikan sebesar US$ 1 miliar (Rp 13 triliun) per tahun.

Baca : Freeport Ajukan Dua Syarat Akhiri Kontrak Karya

Sepanjang tahun ini dengan asumsi perseroan sudah mendapatkan izin ekspor pada Februari 2017, Freeport menargetkan produksi tembaga dan emas dari tambang Grasberg masing-masing 1,3 miliar pound dan 2,2 juta ounce. Produksi tembaga pada 2017 ditargetkan naik 23 persen dan emas melonjak 109 persen.

“Untuk setiap bulan penundaan karena perusahaan tak kunjung mendapatkan izin ekspor, maka produksi diprediksi terpangkas 70 juta pound untuk tembaga dan 100 ribu ounce untuk emas,” demikian manajemen Freeport mengungkapkan.

Hinga Desember 2016, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu memiliki cadangan terbukti di tambang di Papua, yakni untuk tembaga sebesar 26,9 miliar pound dan emas 25,8 juta ounce.

Jumlah cadangan tembaga Freeport di Indonesia adalah urutan ketiga setelah tambang di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Adapun untuk cadangan emas Freeport di Indonesia adalah yang terbesar. Sebab, perusahaan memiliki tambang emas lain di Amerika utara yang jumlahnya kecil hanya 0,3 juta ounce.

ABDUL MALIK

Berita terkait

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

13 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

29 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

17 September 2023

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

AMDAL adalah sebuah kajian tentang dampak lingkungan yang muncul karena aktivitas bisnis. Berikut ini tujuan AMDAL dan manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

30 Juni 2023

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

PT Merdeka Battery Materials, Tbk atau MBMA sepakat menambah direksi dan mengangkat Andre Phillip Starkey sebagai direktur.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya