BPH Migas Pertanyakan Impor Solar Pertamina  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 25 Januari 2017 10:08 WIB

DOK/TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mempertanyakan keputusan PT Pertamina (Persero) yang memutuskan impor bahan bakar minyak jenis solar sebesar 1,2 juta barel per hari. Pasalnya, berdasarkan verifikasi terakhir BPH Migas akhir tahun lalu, Pertamina melaporkan pasokan solar berlebih.

"Mereka melaporkan saat dilakukan verifikasi, katanya mereka over solar kok malah impor?" ujar Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Hendri Ahmad kepada Tempo, Selasa, 24 Januari 2017.

Saat itu, Hendri menuturkan, Pertamina kelebihan pasokan solar karena kewajiban mencampur bahan bakar minyak tersebut dengan biodiesel sebesar 20 persen. Kebijakan dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sejak awal tahun lalu.

Baca: Jokowi: Baru Tiga Industri Nikmati Harga Gas Murah

Sejumlah sumber dari kalangan pengolahan dan pemasaran minyak juga menganggap janggal keputusan impor solar. Biasanya impor diputuskan tiga bulan sebelumnya. Kali ini, impor solar untuk Januari baru diputuskan pada rapat optimasi hilir, Desember lalu. Keputusan ini bertentangan dengan hasil rapat pada Oktober 2016, yang antara lain tidak mengimpor solar.

Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang berdalih impor solar diputuskan secara mendadak karena stok solar tergerus hingga di bawah 20 hari. Normalnya, stok solar Pertamina mencapai 23 hari. Berkurangnya stok solar terjadi karena melonjaknya permintaan dari industri pertambangan lantaran harga batu bara melonjak pada Desember lalu.

Pasokan semakin tidak menentu ketika kilang Balikpapan mengalami emergency shutdown pada 2 Desember. Operasi kilang yang menghasilkan 43 juta ton solar tahun lalu itu, kembali terganggu pada 11 Desember. Kilang bahkan berhenti memproduksi solar selama lebih dari 24 jam, mulai 15 Januari 2017. "Tiga bulan terakhir estimasi terlalu rendah. Ternyata pemasarannya naik dua juta barel lebih," ujar Bambang di kantornya.

Baca: PLN Percepat Rasio Elektrifikasi 100 Persen 2024

Kementerian Energi menyetujui proposal impor Pertamina. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Setyorini Tri Hutami mengatakan izin impor juga diberikan kepada produk bensin (gasoline) selama enam bulan. "Rekomendasi impor sudah disetujui untuk enam bulan ke depan."

Direktur Lembaga Pengkajian Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa menyayangkan keputusan impor Pertamina. Sebab, perseroan bisa merugi karena merogoh kocek lebih banyak. Diketahui, solar impor dibayar dengan dolar Amerika Serikat. "Melemahkan kurs rupiah. Belum lagi ada tambahan biaya transportasi."

ROBBY IRFANY | RETNO SULISTYOWATI | ALI NUR YASIN

Berita terkait

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

12 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

35 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

39 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

40 hari lalu

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.

Baca Selengkapnya

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

41 hari lalu

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

47 hari lalu

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

47 hari lalu

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

47 hari lalu

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

48 hari lalu

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

48 hari lalu

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya