Harga Minyak Terkoreksi Akibat Proyeksi Stok AS Naik  

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 02:00 WIB

Petugas menggunakan sepeda saat melakukan pengecekan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, 14 April 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak terkoreksi akibat proyeksi meningkatnya produksi Amerika Serikat seiring dengan bertambahnya jumlah rig minyak Amerika sebanyak 29 titik dan tumbuhnya persediaan 2,34 juta barel.

Pada perdagangan Senin, 23 Januari 2017, pukul 18.24, harga minyak WTI kontrak Maret 2017 berada di posisi US$ 52,49 per barel, turun 0,73 poin atau 1,37 persen. Sementara minyak Brent kontrak Maret 2017 bertengger di US$ 54,83 per barel, merosot 0,66 poin atau 1,19 persen.

Kedua patokan harga tersebut masing-masing sudah mengalami koreksi 4,95 persen dan 3,48 persen sepanjang tahun berjalan.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan harga minyak tertekan akibat penambahan jumlah rig minyak dan gas Amerika dari 35 rig menjadi 694 titik pada pekan yang berakhir Jumat, 20 Januari. Jumlah rig minyak aktif naik 29 titik sehingga meningkatkan proyeksi produksi Amerika.

"Sentimen dari Amerika mengalahkan sentimen pertemuan OPEC sehingga harga minyak tertekan hari ini (kemarin)," ujarnya saat dihubungi, Senin, 23 Januari 2017.

BERITA LAIN:
HARGA MINYAK 23 JANUARI: Perusahaan Energi AS Tambah Rig, WTI Turun 0,17%

HARGA MINYAK: WTI Ditutup Menguat 2%
Proyeksi Harga Minyak: Kuartal I/2017 Bergerak antara US$49-US$55
HARGA MINYAK: Pasar Waspadai Produksi Minyak Shale AS, WTI Melemah
HARGA MINYAK 18 JANUARI: Terdorong Efek Pelemahan Dolar, WTI Dihantui Kenaikan Produksi AS

Data US Energy Information Administration (EIA) menyebutkan persediaan minyak sepekan yang berakhir Jumat, 13 Januari, naik 2,34 juta barel. Ini merupakan level tertinggi sejak minggu ketiga Desember 2016. Dalam waktu yang sama, tingkat produksi turun 2.000 barel menuju 8,94 juta barel per hari (bph).

Putu menambahkan, dalam jangka panjang sentimen positif dari berkurangnya suplai dapat membuat harga WTI terkerek menuju US$ 65 per barel pada akhir 2017. Sentimen ini sekaligus memberikan efek positif bagi harga komoditas secara umum.

"Kesepakatan OPEC untuk memangkas produksi minyak mentah menjadi salah satu katalis positif bagi harga komoditas. Minyak merupakan komoditas strategis yang mempengaruhi komoditas lainnya," paparnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

15 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

23 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

30 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

30 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

31 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

31 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya