Cukai Tak Capai Target, Sri Mulyani: Produksi Rokok Stagnan  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 18 Januari 2017 15:14 WIB

Rokok ilegal yang akan dihancurkan dalam acara pemusnahan hasil penindakan Kantor WIlayah Bea Cukai Jakarta di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, 23 Desember 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan cukai pada 2016 hanya mencapai 97,15 persen dari target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, itu terjadi karena tahun lalu produksi rokok stagnan.

"Ini tergantung dari sisi mana melihatnya. Untuk produsen, ini berita yang tidak baik. Namun, dari sisi kesehatan, ini berita baik," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.

Simak: Cukai Naik Per 1 Januari 2017, Berapa Kenaikan Harga Rokok

Sri Mulyani menyatakan telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk berfokus memerangi rokok ilegal. Dengan tarif cukai yang cukup tinggi, perusahaan memiliki ruang untuk memproduksi rokok ilegal. "Selama enam bulan ini, Bea-Cukai rajin menindak produksi rokok ilegal, terutama yang tarifnya tinggi."

Baca: 2017, Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Rokok Akan Diperluas

Pada 2016, penerimaan bea dan cukai mencapai Rp 178,72 triliun atau 97,15 persen dari target yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, yakni sebesar Rp 183,96 triliun. Angka tersebut turun dari penerimaan pada 2015 yang mencapai Rp 179,58 triliun.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, dari penerimaan tersebut, realisasi cukai mencapai Rp 143,5 triliun atau 96,9 persen dari target dalam APBN-P. Adapun penerimaan bea masuk mencapai Rp 32,2 triliun dan bea keluar Rp 2,99 triliun.

Sri Mulyani melihat penerimaan bea masuk tersebut membaik dalam beberapa waktu terakhir. "Ada sedikit tren yang membaik pada kuartal terakhir. Kegiatan ekspor-impor masih tumbuh negatif sehingga penerimaan dari kepabeanan, terutama bea masuk, menurun," ujar Sri Mulyani.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya