Kemenhub Anggarkan Rp 150 Miliar untuk Jembatan Udara

Reporter

Rabu, 11 Januari 2017 02:25 WIB

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menurunkan biaya logistik dan disparitas harga, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 150 miliar untuk program jembatan udara sebagai penunjang program tol laut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, nanti, anggaran untuk jembatan udara sebagai program tol laut berbeda dari anggaran tol laut yang mengalami peningkatan tahun ini.

“Anggarannya masuk di Dirjen Udara ada Rp 150 miliar,” kata Budi di Gedung BPPT, Selasa, 10 Januari 2017.

Bisnis mencatat, Budi mengatakan anggaran tol laut meningkat 10-15 persen dari nilai sebelumnya. Dari persentase tersebut, jumlah tambahan anggaran tol laut berkisar Rp 21,89 miliar sampai Rp 32,84 miliar.

Dengan demikian, anggaran program tol laut akan mencapai maksimum Rp 251,83 miliar untuk 14 rute tahun ini dari sekitar Rp 218,99 miliar.

Sementara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, berdasarkan hasil rapat terbatas tentang jembatan udara di Istana Negara pada 5 Januari 2017, dia memastikan biaya logistik bisa menurun secara bertahap.

Dengan demikian, disparitas harga barang di Indonesia bagian timur dengan barat juga bisa dikendalikan. “Kombinasi dari kapal ke darat cost mau kita tekan karena Presiden mau berkeadilan dan pemerataan di seluruh daerah,” ujar Luhut.

Adapun jembatan udara logistik merupakan inisiasi Menteri Koordinator Kemaritiman periode sebelumnya, Rizal Ramli, pada Mei 2016. Tujuannya, mengurangi disparitas harga barang di pedalaman Papua yang tidak terjangkau dengan tol laut.

Misalnya, harga semen di Puncak Jaya yang bisa mencapai Rp 1 juta per sak diprediksi dapat turun menjadi Rp 500 ribu per sak dengan memanfaatkan pesawat berdaya angkut 13,5 ton dan biaya terbang mencapai Rp 30 juta atau senilai US$ 3.000.

Kementerian Koordinator Kemaritiman saat itu optimistis jembatan udara logistik di wilayah Papua bisa berjalan pada 2017. Karena itu, kementerian mengusulkan untuk memanfaatkan pesawat milik Angkatan Udara. Simulasi pun sudah mulai dilakukan di Biak, Papua, karena di sana tersedia 3 unit pesawat Hercules milik Angkatan Udara.

BISNIS.COM

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

24 menit lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

1 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

4 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

11 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

13 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

15 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya