Harga Komoditas Naik, Menkeu: 3 Pulau Ini Paling Tertekan

Reporter

Selasa, 10 Januari 2017 19:20 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melaksanakan kegiatan "Kementerian Keuangan Peduli Pidie Jaya - Aceh". instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan berbagai daerah di Indonesia terkena dampak melemahnya perekonomian dunia dan menurunnya harga komoditas. Menurut dia, tiga pulau yang mengalami dampak terbesar adalah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Sri Mulyani menyatakan, kedua pulau itu tertekan karena perekonomiannya sangat tergantung oleh komoditas. "Mereka mengalami dampak terbesar dari melemahnya perekonomian dunia," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2017.

Pada kuartal terakhir 2016, pertumbuhan ekonomi Kalimantan mencapai 2,1 persen. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan itu sudah membaik. "Sebelumnya, pertumbuhan Kalimantan negatif karena sangat didominasi sektor komoditas dan belum ada diversifikasi ekonomi."

Pertumbuhan ekonomi Papua, menurut Sri Mulyani, mencapai 13,7 persen pada kuartal keempat 2016. "Padahal, sebelumnya, Papua juga mengalami pertumbuhan negatif. Kuartal terakhir, pertumbuhan Papua rebound cepat karena sektor pertambangan, pertanian, dan administrasi pemerintahan," ujarnya.

Sementara itu, ekonomi Jawa tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yakni sebesar 5,6 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Sumatera mencapai 3,9 persen, pertumbuhan ekonomi Sulawesi mencapai 6,7 persen, serta pertumbuhan ekonomi Bali-Nusa Tenggara mencapai 5 persen.

Menurut Sri Mulyani, perbedaan kinerja ekonomi antar wilayah tersebut menggambarkan bahwa Indonesia masih belum terkoneksi secara penuh. "Kelemahan satu pulau tidak bisa ditarik oleh pulau lain. Kalau ada tekanan, mereka harus menghadapinya sendiri," katanya.

Karena itu, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berinvestasi besar di bidang infrastruktur agar terjadi diversifikasi aktivitas ekonomi di daerah. Menurut dia, apabila suatu daerah memiliki diversifikasi aktivitas ekonomi, daerah tersebut akan semakin memiliki daya tahan apabila ekonomi mengalami tekanan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya