Inflasi Sumut Kuartal I 2017 Tertekan BBK & Tarif Listrik  

Reporter

Jumat, 6 Januari 2017 02:00 WIB

Ilustrasi. wikimedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Laju inflasi Sumatra Utara pada kuartal I/2017 diproyeksi akan mendapatkan tekanan akibat kenaikan harga bahan bakar khusus dan pencabutan subsidi tarif listrik bagi pelanggan R1 900 VA.

Ekonom IAIN Sumut Gunawan Benjamin memprediksi rentang inflasi kumulatif akan mencapai 1,3-1,8%. Dia menjelaskan, andil laju inflasi kenaikan harga BBK di Sumut berada pada kisaran 0,01-0,02%. Pemprov Sumut bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus mengantisipasi pemanfaatan momen kenaikan harga BBK tersebut dengan peningkatan harga bahan pangan pokok di pasar.

“Andilnya sebenarnya cukup kecil, selama bukan Premium dan Solar yang naik harganya. Kalau BBM tersebut yang naik, maka andilnya akan besar, 0,3-0,4%. Pemerintah harus waspada jangan sampai ada isu kenaikan BBK lalu harga-harga yang lain ikut naik,” papar Gunawan, Kamis (5 Januari 2017).

Lebih lanjut, dia mengemukakan, untuk pencabutan subsidi tarif listrik pelanggan R1 900 VA akan berandil 0,17% terhadap inflasi. Gunawan memperkirakan, yang paling banyak terdampak akibat pencabutan subsidi tersebut adalah para pelaku UMKM.

“Untuk bulan ini saja, saya memperkirakan tekanan-tekanan tersebut akan berdampak terhadap inflasi 0,7%-0,8%. Harga bahan pangan pokok di Sumut saja belum pulih. Cabai merah kembali naik menjadi Rp100.000 per kg pada hari ini,” tambah Gunawan yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pangan Sumut.

Dia meminta TPID Sumut segera mengendalikan rantai distribusi bahan pangan dan mengantisipasi kenaikan dengan operasi pasar.

Pada tahun ini, Gunawan menilai inflasi di Sumut akan lebih sulit dikendalikan. Beberapa faktor pemicu di antaranya tren kenaikan harga minyak mentah dunia, pencabutan subsidi tarif listrik, dan kenaikan biaya pengurusan STNK serta BPKB.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia WIlayah Sumut Difi A. Johansyah dalam Kajian Ekonomi Regional November 2016 telah memperkirakan, kendati tekanan dari laju kenaikan harga bahan pangan mulai mereda pada kuartal I/2016, inflasi Sumut akan terpengaruh besar dari administered prices.

“Pada awal tahun ini, kondisi cuaca di Sumut akan kembali normal. Kami berharap aktivitas produksi dan distribusi pada kuartal I/2017 juga bisa berkontribusi menurunkan tekanan inflasi. Pemerintah juga terus didorong untuk menjaga distribusi. Tapi tekanan dari administered prices akan meningkat,” ucap Difi.

Dia mengatakan, potensi penyesuaian harga minyak dunia pada awal tahun ini perlu diwaspadai. Pasalnya kenaikan harga minyak dunia sejak April hingga November 2016 telah mencapai 14,1%.

Begitu pula dari pencabutan subsidi tarif listrik. BI Sumut memproyeksi rentang laju inflasi pada kuartal I/2017 year on year 3,5% plus minus 1%. Perkiraan ini di bawah realisasi kuartal I/2016 7,2% yoy.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, laju inflasi tahunan pada 2016 mencapai 6,34%.
BISNIS.COM

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

58 hari lalu

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya