Menteri Perindustrian Minta Impor Cangkul Disetop  

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 17:30 WIB

Airlangga Hartarto. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta izin impor cangkul tidak digunakan importir. Sebab, kebutuhan cangkul di dalam negeri siap dipenuhi industri kecil menengah (IKM).

"Kalaupun ada izin impornya, saya minta tidak digunakan. Industri nasional siap memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Airlangga di Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017.

Baca: Pemerintah Tegaskan Jumlah Cangkul Impor Sangat Kecil

Airlangga menyampaikan hal tersebut setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MOU) antara Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian dengan empat BUMN guna mengamankan pasokan bahan baku untuk memproduksi perkakas pertanian, termasuk cangkul. Empat BUMN yang menandatangani MOU tersebut adalah PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra, PT Sarinah, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.

Melalui MOU itu, produksi alat perkakas pertanian, seperti cangkul, sekop, mata garu, egrek, dan dodos, akan ditingkatkan, baik dari segi kapasitas maupun kapabilitasnya. Airlangga memaparkan, kebutuhan alat perkakas pertanian akan diproduksi oleh industri berskala kecil dan menengah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah 12.609 unit usaha.

Baca:
Pemerintah Tunjuk Tiga BUMN Penuhi Kebutuhan Cangkul

“Sentra yang cukup besar terdapat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kapasitas produksi cangkul dalam negeri mampu mencapai 14 juta unit per tahun," ujarnya.

Nantinya, PT Krakatau Steel akan memproduksi bahan baku medium carbon steel berbentuk lembaran sesuai dengan kebutuhan industri. Selanjutnya, akan dilakukan proses lanjutan oleh PT Boma Bisma Indra, sehingga menjadi barang setengah jadi, maksimal sampai 75 persen.

Barang setengah jadi tersebut akan didistribusikan ke PT Sarinah dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia. "Untuk produsen cangkul yang berskala besar atau kecil dan menengah, mereka akan mengolah barang setengah jadi tersebut menjadi alat perkakas pertanian," ujar Airlangga.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2016 telah dilakukan impor alat perkakas pertanian non-mekanik, khususnya cangkul, sebesar 86 ribu unit dari total kuota impor 1,5 juta unit.

Sementara itu, kebutuhan cangkul nasional mencapai 10 juta unit per tahun. Dengan kapasitas produksi cangkul dalam negeri sebesar 14 juta unit per tahun, diharapkan industri dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan cangkul nasional.

ANTARA

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

3 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

6 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

6 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

17 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

28 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

31 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

31 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

40 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya