Penyaluran Premi Asuransi Nelayan Capai 68 Persen

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 17:03 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti (kedua kiri) berinteraksi dengan nelayan usai meresmikan Pelabuhan Perikanan (PP) Untia di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, 26 November 2016. PP Untia berada di zona Wilayah Pengelolaan Perikanan 731 yang meliputi perairan Flores dan laut Bali. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan Zulficar Mochtar mengatakan, hingga akhir 2016, pihaknya telah menyalurkan bantuan premi asuransi kepada 409.498 nelayan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut telah mencapai sekitar 68,24 persen dari target yang ditetapkan DJPT pada 2016, yakni 600 ribu nelayan.

Menurut Zulficar, pemberian asuransi tersebut merupakan salah satu target pemerintah dalam menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan Nelayan. “Mereka ini persyaratannya harus nelayan kecil, kemudian mempunyai kartu nelayan, berusia di bawah 65 tahun, dan ada beberapa persyaratan lain,” ucap Zulficar di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 5 Januari 2017.

Baca:
Musim Paceklik, Nelayan Kupang Alih Profesi

Dalam proses verifikasi tersebut, sepanjang 2016, DJPT telah mengidentifikasi 969.075 calon penerima asuransi.

Baca:
BMKG Maritim Ingatkan Ombak Laut Jawa Berbahaya

Kemudian dilakukan verifikasi dengan pengecekan langsung ke lapangan untuk menghindari informasi ganda atau bantuan diterima orang yang tidak berhak. “Atau mungkin juga bukan nelayan kecil. Ada juga usianya yang tidak sesuai dengan kriteria itu. Jadi tahun ini kami berhasil mengumpulkan 409.498 bantuan asuransi nelayan yang sudah ditetapkan,” ujar Zulficar.

Dari jumlah bantuan premi asuransi yang telah disalurkan, DJPT telah menerima klaim asuransi sebanyak 32 klaim meninggal dari pasien, sehingga ahli waris berhak menerima santunan masing-masing sebesar Rp 150 juta.

Baca:
Ficer: Pahit Getirnya Hidup Nelayan di Sendang Biru, Malang

Selain menyalurkan premi asuransi, Kementerian Kelautan juga bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam melaksanakan program Sertifikat Hak atas Tanah Nelayan (Sehat Nelayan).

Dalam kerja sama ini, Kementerian Agraria telah berhasil melakukan sertifikasi terhadap 17.101 bidang tanah nelayan pada 2016 setelah dilakukan identifikasi oleh Kementerian Kelautan dari total 22.080 bidang tanah di 32 provinsi. “Ada 10.284 calon peserta sertifikasi pada 2017. Jumlah-jumlah ini mudah disebut, tapi di lapangan luar biasa susahnya untuk dikejar,” tutur Zulficar.

Dalam penetapan bantuan asuransi ataupun sertifikasi, Kementerian Kelautan juga memberlakukan syarat batal apabila peserta di tengah jalan setelah dilakukan pengawasan ternyata melakukan kebohongan dan sebenarnya tidak berhak menerima bantuan.

“Kami membuka diri, dan kami mendorong ini transparan. Ini data sudah ada di website. Jadi, kalau ada kartu yang tak memenuhi, tolong diinfokan. Nanti berlaku syarat batal,” kata Zulficar.

DESTRIANITA




Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

5 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

8 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

8 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

12 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

13 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

19 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

22 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

23 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya