Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo (kiri) saat melakukan panen raya dan melihat usaha tani Mina Padi di Desa Trayu, Boyolali, 29 Oktober 2016. Presiden juga membuka acara Hari Pangan Sedunia di Komplek Pemerintahan Boyolali. TEMPO/Denny Sugiharto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memaparkan pencapaian kementeriannya sepanjang 2016. Menurut dia, salah satu arahan Presiden Joko Widodo yang telah diimplementasikan Kementerian Pertanian adalah pemberian asuransi bagi petani.
"Ada banjir, kekeringan, El Nino, La Nina, asuransi. Kalau gagal, dibayar Rp 6 juta per hektare. Itu pertama kali selama negara ini ada," kata Amran dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017.
Selain itu, dalam dua tahun terakhir, Kementerian Pertanian membuat terobosan terkait dengan peralatan mesin pertanian. Dulu, menurut Amran, hanya terdapat 4.000 unit peralatan yang diberikan setiap tahunnya. "Saat ini mencapai 180 ribu unit per tahun atau naik 2.000 persen," tuturnya.
Amran menambahkan, saat ini sudah terdapat 3.371 embung di seluruh Indonesia. Pada 2017, Amran menargetkan sebanyak 30 ribu embung terbangun di berbagai daerah. "Dengan embung, indeks panen bisa naik dari satu kali menjadi dua kali. Kami akan bekerja sama dengan Menteri Desa."
Menurut Amran, sepanjang 2016, Kementerian Pertanian juga berhasil menyediakan benih-benih unggul bagi petani di seluruh Indonesia. Bahkan benih tersebut tersedia secara cuma-cuma. "Dulu benih asal-asalan yang penting benih. Pada 2016, kami gratiskan benih unggul," katanya.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
6 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.