Sejumlah kapal bergabung mencari korban Kapal Zahro Express yang terbakar di Perairan Teluk Jakarta, 2 Januari 2017. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A. Tonny Budiono mengatakan pihaknya akan melakukan uji kelayakan terhadap kapal-kapal yang melayani pelayaran di Pelabuan Rakyat Muara Angke, termasuk kapal milik masyarakat. “Kapal yang dinyatakan layak beroperasi akan dapat terus berlayar,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 3 Januari 2017.
Menurut Tonny, rencana itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kapal-kapal milik masyarakat, terutama tingkat keselamatan dan kenyamanan penumpang. Menurut data yang ada, saat ini total ada 24 kapal yang melayani pelayaran melalui Pelabuhan Muara Angke menuju Kepulauan Seribu dan sekitarnya.
Selain itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menunjuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) untuk melayani penumpang dari Pelabuhan Muara Angke ke Kepulauan Seribu. "Kami akan tingkatkan servis dengan menunjuk Pelni dan ASDP untuk menggantikan kapal rakyat," ucap Budi kemarin.
Dalam tiga hari ke depan, Kementerian Perhubungan meminta Pelni untuk melakukan substitusi kekurangan-kekurangan dari kapal rakyat. "Saya tadi sudah berkoordinasi dengan Pak Dirut (Pelni) agar diakomodasi," tutur Budi.
Menurut Budi, kedua perusahaan pelat merah itu dapat diandalkan dan akan memberikan pelayanan yang jauh lebih baik. Hal ini dilakukan seusai kecelakaan terbakarnya Kapal Motor Zahro Express, di perairan Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu kemarin. Kecelakaan itu menewaskan 23 orang dan sebagian korban lainnya masih hilang.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.