Sukses Berbisnis Kain Songket di Era Media Sosial

Jumat, 23 Desember 2016 23:03 WIB

kain songket motif telepuk asal palembang

TEMPO.CO, Palembang - 'Rumah Songket Adis' telah eksis selama 10 tahun di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sosok di belakang kesuksesan galeri kain khas dari Kota Mpek-mpek itu adalah Nyayu Nur Khomariah, 32 tahun.

Adis, sapaan akrab Nyayu, berani memulai usaha ini karena sudah tidak asing dengan kain songket. Ibunya merupakan penenun songket yang memperkerjakan sekitar 30 orang berasal dari luar kota.

Namun, siapa sangka, usaha yang kini sudah meraup omzet ratusan juta rupih itu justru pada awalnya sama sekali tidak disukainya. Bahkan sejak lama Adis mengindam-idamkan menjadi pekerja kantoran.

"Saya itu sebenarnya tidak suka dengan kegiatan menenun, karena rumah jadi kotor. Saya ingat saat teman-teman sekolah akan datang ke rumah, terpaksa repot karena harus bersih-bersih," kata Adis, mengenang.

Semua berawal dari keputusannya untuk berhenti bekerja di sebuah bank BUMN terkemuka lantaran hendak ditempatkan di Muaro Bungo, Jambi.

Pemenang kompetisi kain sutra tingkat nasional tahun 2015 ini pun akhirnya melihat pekerjaan ibunya yang setiap hari menghasilkan beberapa lembar songket untuk disuplai ke sejumlah butik di Palembang dan Jakarta sebagai suatu peluang emas.

Saat itu tahun 2007, ia hanya bermodalkan sebuah laptop yang diperoleh dengan cara kredit, dan laman di akun media sosial Friendster.

"Saya mulai masukkan foto-foto songket, dipilih yang bagus. Lama-lama ada yang pesan dari luar Palembang karena orang tahunya beli songket itu hanya di Palembang," kata pemenang ajang wirausaha muda mandiri Bank Mandiri se-Sumatera tahun 2012 ini.

Lambat laun usaha pun berkembang, dan kediaman orang tuanya tidak lagi memungkinkan untuk dijadikan tempat berdagang. Selain sempit juga kurang represtatif.

Lalu, peraih Upakarti bidang Kepeloporan Wirausaha ini memutuskan untuk membuka toko di kawasan perbelanjaan Ilir Barat Permai, Palembang.

Untuk itu dibutuhkan pasokan barang yang cukup banyak untuk dipajang di etalase toko sehingga mengambil barang cukup banyak dengan cara berhutang, yang pembayaran diberikan tempo waktu tiga bulan.

Mungkin karena usaha ini berkembang membuat pemasok barang kurang suka mengingat keuntungan yang diperoleh Adis jauh lebih besar jika dibandingkan mereka sehingga mulai mengubah kesepakatan.

"Pemasok minta langsung dibayar dengan nominal Rp50 juta. Jika tidak maka barang akan ditarik, dan benar saja, semua barang diambil. Saya pun harus gigit jari," kata Adis dalam seminar bertema "Ayo Berani Berwirausaha" di Palembang, Kamis, 22 Desember 2016.

Guncangan pun bukan sebatas itu, Adis terpaksa kembali berdagang ke rumah ibunya karena toko tempat berjualan terpaksa ditutup pemerintah terkait perubahan rencana tata ruang.

Padahal ketika itu, ia sudah membayar uang sewa selama tiga tahun. "Saya sampai menggugat ke DPR," ujar dia.

Selanjutnya, Kegagalan tak membuatnya menyerah...

Berita terkait

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

6 hari lalu

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

Pendaftaran kartu Prakerja gelombang ke-67 baru saja ditutup pada 6 Mei 2024 lalu, gelombang ke-68 akan dibuka pada 17 Mei 2024 nanti

Baca Selengkapnya

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

49 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

7 Maret 2024

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya