BPS: Surplus Neraca Perdagangan Bakal Tergerus Kenaikan BBM

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 23:04 WIB

Pekerja memilah pensil untuk dimasukkan ke dalam kotak, di pabrik Faber Castell, Bekasi, 14 November 2016. Tujuan ekspor Faber Castell meliputi Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, Afrika serta Amerika. ANTARA/Audy Alwi

TEMPO.CO, Jakarta - Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo mengatakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan menekan surplus neraca perdagangan. "Sektor non minyak dan gas perlu didorong untuk menjaga neraca," kata dia di kantornya, Kamis, 15 Desember 2016.

Harga BBM diprediksi meningkat setelah organisasi negara eksportir minyak (OPEC) sepakat menurunkan produksi hingga 1,2 juta barel per hari (bph) tahun depan. Kenaikan harga minyak dunia diperkirakan sekitar US$ 55-60 per barel tahun depan.

Sasmito mengatakan ekspor Indonesia masih didominasi oleh komoditas seperti CPO, batu bara, karet dan coklat. Indonesia perlu beralih kepada barang lain, terutama barang dengan nilai tambah yang tinggi dan unik. Selain barang, jasa pun diharapkan bisa lebih dikembangkan.

Ia mengatakan produk manufaktur pun perlu ditingkatkan. "Sektor tersebut mengalami recovery paling cepat saat ini sehingga akan membantu neraca perdagangan Indonesia lebih baik," kata dia.

BPS mencatat neraca perdagangan kembali surplus pada November 2016 dengan nilai sebesar US$ 837,8 juta. Jumlahnya turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,21 miliar.

Sejak Januari hingga November, neraca perdagangan surplus sebesar US$ 7,79 miliar. Jumlahnya hampir sama dengan surplus di periode yang sama 2015 dengan kinerja neraca perdagangan migas defisit US$ 5,22 miliar dan non migas surplus US$ 13,01 miliar. Tahun ini, neraca perdagangan migas defisit US$ 656,7 juta dan non migas surplus US$ ‎1,49 miliar.

Meski surplus, kinerja ekspor dan impor masih tumbuh negatif. Sejak Januari-November, ekspor tercatat sebesar US$ 130,65 miliar atau turun 5,63 persen dibanding capaian kumulatif tahun lalu. Ekspor non migas pun turun 1,96 persen. Sementara nilai impor secara kumulatif turun 5,94 persen dibandingkan kumulatif tahun lalu dengan nilai US$ 122,86 miliar.

Sasmito mengatakan nilai ekspor November 2016 tercatat mencapai US$ 13,5 miliar atau naik 5,91 persen dibanding bulan sebelumnya. Dibandingkan November 2015, ekspor November 2016 juga naik 28,75 persen.

Sementara nilai impor November 2016 mencapai US$ 12,66 miliar atau naik 10 persen dibandingkan Oktober 2016. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlahnya naik 9,88 persen.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

1 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini, Selasa, 23 April 2024 merosot turun hingga Rp 18 ribu dari harga di perdagangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya