Sri Mulyani Optimistis Prospek Ekspor Bakal Cerah Lagi  

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 16:40 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan tos dengan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, usai mengikuti sidang pembacaan putusan uji materi UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty), di Mahkamah Konstitusi, 14 Desember 2016. Dalam sidang putusan tersebut, MK menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh empat pemohon terhadap undang-undang No 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, karena dinilai tidak terdapat adanya suatu hal yang bertentangan dengan undang-undang dasar. TEMPO/Imam Sukamto


TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan prospek ekspor kembali cerah setelah tenggelam beberapa bulan terakhir. Nilai ekspor yang meningkat pada November 2016 sebesar US$ 13,50 miliar, ucap Sri Mulyani, disebabkan oleh harga komoditas dan volume perdagangan yang mulai membaik.

"Beberapa kegiatan ekonomi di sektor pertambangan mencetak pertumbuhan positif," ujar Sri Mulyani di Hotel Mulia, Kamis, 15 Desember 2016.

Baca: Sri Mulyani Lega MK Tolak Gugatan Tax Amnesty

Sri Mulyani melihat perdagangan di beberapa negara maju juga mulai meningkat. Amerika Serikat, misalnya, memutuskan menaikkan suku bunga Fed Fun Rate sekali tahun ini sebesar 0,25 basis poin. "Ini diiringi optimisme pertumbuhan lebih tinggi dari 1,9 persen," ucap Sri Mulyani. Ia memprediksi perekonomian Amerika bisa tumbuh di atas 2 persen tahun depan.

Sri Mulyani optimistis tumbuhnya perekonomian Amerika Serikat tak akan berdampak negatif terhadap Indonesia. Pemerintah berjanji menciptakan iklim investasi yang kompetitif. "Kita punya mesin pertumbuhan, tapi butuh bahan bakar investasi," tuturnya.

Baca: 8 Taipan Tak Punya NPWP, Istana: Harus Dikejar

Badan Pusat Statistik melaporkan, ekspor November meningkat 5,91 persen dibanding ekspor Oktober 2016. Ekspor year-on-year juga meningkat 21,34 persen dibanding November 2015.

Sementara itu, ekspor non-migas November 2016 mencapai US$ 12,39 miliar atau naik 6,04 persen dibanding Oktober 2016. Nilai ini juga naik 28,75 persen ketimbang ekspor November 2015.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-November 2016 mencapai US$ 130,65 miliar atau menurun 5,63 persen dibanding periode yang sama 2015. Peningkatan terbesar ekspor non-migas November terhadap Oktober 2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 366,1 juta (20,37 persen).

PUTRI ADITYOWATI




Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

21 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya