Peserta pameran membuat batik tulis pada pameran Katumbiri Expo 2015 di Jakarta Convention Center, 10 Desember 2015. Pameran diikuti oleh 250 peserta yang berasal dari UMKM matang serta yang masih merintis. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur mengklaim hingga kini telah mampu menyerap tenaga kerja hingga 7.500 orang sejalan dengan upayanya meningkatkan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ketua Umum Hipmi Jatim Giri Bayu Kusumah menjelaskan hingga saat ini jumlah anggota Hipmi di Jatim sudah mencapai 1.479 anggota yang tersebar di 27 cabang kota/kabupaten. Anggota tersebut memiliki usaha di berbagai bidang mulai dari pertanian hingga teknologi informasi.
“Per unit usaha bisa menyerap tenaga kerja mulai dari empat orang sampai ada yang punya 800 karyawan,” jelasnya dalam siaran pers Rakeda Hipmi Jatim, Rabu (14 Desember 2016).
Menurutnya, penyerapan tenaga kerja tersebut adalah kontribusi Hipmi Jatim bagi perekonomian masyarakat. Untuk itu, Hipmi Jatim pada program kerja 2017 akan lebih memfokuskan program-programnya yang menyasar UMKM karena dinilai relevan untuk menjawab tantangan perekonomian saat ini.
“Kondisi ekonomi dalam tiga tahun terakhir memang belum sepenuhnya stabil sehingga menjadi tantangan berat bagi UMKM, untuk itu kami fokus untuk memberdayakan UMKM mulai dari workshop, pelatihan pemasaran, keuangan, ekspor impor hingga waralaba,” imbuhnya.
Giri menambahkan pada tahun depan Hipmi Jatim menargetkan penambahan cabang agar bisa terpenuhi di 38 kabupaten/kota sehingga Hipmi bisa semakin banyak memberdayakan UMKM di daerah.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.