Susi Pudjiastuti Gandeng Jepang Kembangkan Sektor Perikanan

Reporter

Jumat, 9 Desember 2016 18:00 WIB

Aktivitas jual beli ikan tuna di Pasar Ikan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. TEMPO/Eko Widianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menjajaki kerja sama dengan Jepang di sektor perikanan. Utamanya pada pengembangan industri perikanan di sektor hilir.

"Semalam berbicara dengan (Kedutaan Besar) Jepang soal pengembangan industri perikanan, termasuk sarana dan prasarana," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurtisaat ditemui di kediaman dinas Menteri Kelautan dan Perikanan, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Jumat 9 Desember 2016.

Brahmantya menambahkan kerja sama ini mengenai expertise untuk best practice dalam pengelolaan industri perikanan dan kelautan di industri hilir. Rencananya awal tahun nanti, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengadakan pertemuan dengan pengusaha Jepang.

Baca: Garuda Raih Predikat Maskapai Paling Dicintai Dunia

Menurut Brahmantya, Kedubes Jepang menjanjikan akan membicarakan hal ini terlebih dahulu dengan pemerintahnya pada akhir tahun ini. Kedubes berjanji akan membawa pengusaha terbaik saat pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti nanti.

Brahmantya berharap kerja sama itu bisa segera terwujud. Sebab pengalaman Jepang dibutuhkan untuk transfer of knowledge dan harus menjangkau masyarakat dimana investasi itu nanti berlabuh.

Sebelumnya Menteri Susi menyinggung ihwal ketertarikan Jepang berinvestasi pembudidayaan tuna di di Sabang dan Morotai. Kementerian mengarahkan investasi asing masuk di sentra kelautan dan perikanan terpadu.

Dari 12 sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT), Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengarahkan investasi di SKPT non Natuna. "Natuna saja yang tidak boleh asing masuk," ucapnya.

Simak: Sinergi BUMN Kilang Balikpapan Tingkatkan Nilai Tambah

Ketika ditanyakan apakah memang hanya tuna yang akan dibudidayakan bersama dengan Jepang, Susi mengatakan Jepang yang menginginkan tuna. Alasannya karena tuna memiliki nilai tinggi. Selain Jepang, investor asing yang berminat di sektor perikanan dan kelautan berasal dari Maroko, Turki dan Uni Emirat Arab.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

11 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

11 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

22 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

41 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

41 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

42 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya