Foto aerial kendaraan mengantre menuju pertigaan pertemuan antara pintu tol Brebes Timur dan jalur Pantura, Brebes, Jawa Tengah, 5 Juli 2016. Empat jalur dari jalan tol tersebut dibuka untuk kendararaan menuju arah Tegal. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi kemacetan di jalan tol selama libur Natal dan tahun baru. Tindakan ini, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bertujuan mengantisipasi agar kemacetan parah yang terjadi pada masa mudik Idul Fitri kemarin tidak terulang.
"Salah satunya pengendalian lalu lintas dengan buka-tutup jalan tol, dari gerbang tol Cikopo-Palimanan," kata Budi Karya saat berbicara dalam ruang rapat Komisi V DPR RI, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2016.
Budi menyebutkan ada 11 langkah antisipasi. Selain buka-tutup tol, operator jalan tol diminta membuat fasilitas U-turn (putaran balik) di beberapa titik sebelum pintu keluar tol Brebes Timur, untuk situasi-situasi darurat.
Langkah lain untuk mengatasi situasi darurat adalah Dinas kesehatan setempat diminta menyiapkan ambulans dan tenaga medis di pintu keluar tol Brebes Timur. Kemudian operator jalan tol juga diminta membuat call center khusus informasi bantuan penanganan kesehatan untuk keadaan darurat.
Dinas Perhubungan setempat juga ikut dikerahkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mereka akan bertugas membantu kepolisian di lokasi rawan kemacetan, dan bertugas mengecek waktu siklus traffic light di jalan-jalan utama.
Operator jalan tol juga diminta untuk menambah fasilitas MCK atau toilet di rest area. Lebih lanjut, langkah antisipasi lain adalah PT Pertamina diminta untuk menyiagakan pelayanan BBM mobile di rest area dan lokasi rawan kemacetan.
Penerapan sistem contraflow juga akan dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan, dan ini hanya dilakukan pada siang hari. Budi melanjutkan, hal lain yang bisa diuji coba adalah penerapan sistem ganjil-genap. "Uji coba penerapan ganjil-genap dengan sosialisasi lebih awal."